Kemenpar Apresiasi Gelaran FBJ 2019 atas Pelestarian Kuliner Indonesia

Jakarta, IDN Times - Festival Jajanan Bango (FJB) 2019 kembali digelar di Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu-Minggu (16-17/3/2019). Mengusung tema “Kelezatan Asli, Lintas Generasi”, Bango ingin mengajak keluarga Indonesia melestarikan masakan nusantara untuk generasi mendatang melalui para penjaja kuliner.
Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar Vita Datau mengatakan, Kemenpar sangat mengapresiasi keberadaan Bango dan Unilever yang berkomitmen secara konsisten untuk fokus menyelenggarakan FJB sejak 2005.
1. Selama ini FJB mendukung program Kemenpar

Menurut Vita, FJB menyentuh banyak hal, antara lain melestarikan makanan tradisional Indonesia yang melegenda dan langka. FBJ juga mengangkat ekonomi kerakyatan melalui industri kuliner khususnya UMKM. Namun, yang terpenting bagi pariwisata adalah menciptakan atraksi wisata kuliner di setiap gelaran FJB dan sekaligus promosi destinasi asal makanan yang disajikan.
“Yang tak kalah menarik dari semua itu, FJB mendukung program percepatan wisata kuliner Kemenpar. Salah satunya adalah promosi lima makanan nasional yang dipopulerkan Kemenpar, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado,” ujarnya.
2. Tidak hanya di Indonesia, Kemenpar terus mempromosikan kuliner Indonesia ke luar negeri

Vita menambahkan, dalam mempromosikan kuliner Indonesia secara global, Kemenpar bermitra dengan 100 restoran Indonesia di mancanegara. Promosi tersebut dilakukan dengan memopulerkan lima makanan nasional yang dapat ditemui di restoran-restoran mitra Wonderful Indonesia.
“FJB ini sekaligus mendorong dan memfasilitasi para mitra Bango menaikkan strandar kebersihan dan kesehatan makanan, yang menjadi issue dunia saat ini. Semoga kemitraan Bango dengan para UMKM terpilih dapat membantu percepatan edukasi food safety, hygiene and sanitation para pedagang, sehingga rangking Indonesia di dunia pun dapat terkoreksi,” harapnya.
3. FJB juga punya misi sosial untuk penjaja makanan tradisional lho

Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk. Hernie Raharja menyatakan, Bango mempunyai misi sosial untuk melestarikan dan memajukan kuliner Indonesia. Misi tersebut salah satunya lewat pelaksanaan FJB dengan membantu memopulerkan dan menyejahterakan penjaja makanan tradisional dan auntentik Indonesia.
“Tahun ini, FJB 2019 kami gelar untuk mengedepankan pentingnya eksistensi dan peranan para penjaja kuliner lintas generasi, agar kelezatan asli kuliner Indonesia dapat terus diapresiasi dan dinikmati hingga nanti,” ucapnya.
4. Bango juga memberikan penghargaan bagi penjaja kuliner lintas generasi

Di antara lebih dari 80 penjaja kuliner yang mempersembahkan aneka ragam kuliner autentik nusantara, Bango mendedikasikan area khusus bagi 10 penjaja kuliner lintas generasi yang telah membuktikan tekadnya untuk melanjutkan regenerasi pelestarian kuliner asli Indonesia.
Tahun ini, Bango menghadirkan tiga penjaja kuliner langka di tengah FJB 2019, yaitu Bubur Ase Bu Neh, Sate Kuah Pak H. Diding, dan Cungkring Pak Jumat. Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat mereka dalam menjaga dan melestarikan kelezatan asli kuliner Indonesia, Bango memberikan dukungan sebesar Rp50 juta untuk masing-masing penjaja kuliner langka tersebut.
5. Kuliner unggulan begitu penting untuk pariwisata Indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Indonesia memiliki banyak kuliner unggulan yang bisa dijual kepada para wisatawan. Karena itu, kuliner menjadi bagian penting dari pariwisata Indonesia. Keberadaan kuliner mampu menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk menentukan destinasi wisata liburan.
“Saat ini kuliner bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi memiliki peran penting dalam menarik wisatawan. Rasanya kurang lengkap jika berkunjung ke suatu daerah tanpa mencicipi makanan khasnya. Saya sangat mengapresiasi gelaran FJB karena warisan kuliner nusantara memang harus dilestarikan,” tuturnya.