Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha, Bukti Jodoh Tak ke Mana

- Kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha terkenal dan fenomenal
- Nabi Yusuf dikenal karena paras tampan dan rupawan yang membuat Zulaikha terpikat
- Zulaikha mengunci pintu rumahnya untuk menggoda Nabi Yusuf, namun Nabi Yusuf menolak ajakan tersebut
Jakarta, IDN Times - Kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha menjadi salah satu cerita yang terkenal dan fenomenal. Nabi Yusuf dikenal sebagai sosok yang memiliki wajah tampan dan rupawan.
Parasnya yang memesona membuat siapa pun perempuan yang melihatnya terpikat. Bahkan, istri dari majikan Nabi Yusuf bernama Zulaikha pun terpikat dengan ketampanannya. Kisah tersebut juga tercatat dalam kitab suci Al-Qur'an Surat Yusuf.
1. Pertemuan Zulaikha dan Nabi Yusuf berawal dari mimpi

Zulaikha merupakan seorang putri dari raja yang dikenal memesona. Suatu hari, ia bermimpi bertemu seorang pemuda yang rupawan dan berhati mulia, sehingga membuatnya jatuh hati.
Ayahnya kemudian mempertemukan Zulaikha dengan seorang menteri bernama Qithfir. Zulaikha kecewa karena wajah Qithfir tidak seperti orang yang dilihatnya dalam mimpi. Meski begitu, ia tetap menerima menteri itu menjadi suaminya.
Kemudian, pertemuan Nabi Yusuf dengan Zulaikha berawal dari pekerjaan Nabi Yusuf sebagai budak, yang kemudian diangkat sebagai anak oleh Qithfir.
Pada saat itu, Qithfir menjabat sebagai Menteri Keuangan yang cukup berpengaruh di Mesir.
Zulaikha bertemu Nabi Yusuf saat dia tinggal bersama keluarga angkatnya tersebut. Betapa terkejut Zulaikha ketika melihat Nabi Yusuf sebagai sosok laki-laki yang beberapa kali hadir dalam mimpi lalunya.
2. Nabi Yusuf digoda Zulaikha hingga masuk penjara

Pada suatu peristiwa, Zulaikha tak bisa menahan hasrat ketertarikannya kepada Nabi Yusuf. Saat itu, dia berupaya menggoda Nabi Yusuf untuk berzina.
Zulaikha mengunci pintu-pintu rumahnya, dengan posisi Nabi Yusuf yang berada di dalam. Namun, Nabi Yusuf menolak ajakan Zulaikha. Nabi lalu berjalan menuju pintu untuk keluar. Zulaikha mengejar dan menarik pakaiannya sampai-sampai bagian belakangnya terkoyak. Aksi tersebut kemudian dipergoki Qithfir yang berada di depan pintu.
Zulaikha akhirnya memberi pernyataan palsu. Nabi Yusuf dituduhnya orang yang mengajaknya berkhianat. Nabi kemudian berkata, perkataan istri Qithfir tersebut tidak benar.
Qithfir kemudian merasa bingung mendengar kesaksian mereka. Dia lalu mendatangkan seorang saksi dari keluarga Zulaikha dan berkata, “Jika pakaian Yusuf koyak di bagian depan, maka Yusuf berbohong. Namun, jika pakaian Yusuf yang koyak adalah bagian belakang, maka Zulaikha yang berbohong.”
Dari pakaiannya tersebut, terbukti Nabi menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pakaian tersebut yang menyelamatkannya dari hukuman yang bisa didapatkan apabila terbukti mengajak zina istri majikannya tersebut.
Rasa malu Qithfir kemudian meminta Nabi untuk merahasiakan kejadian tersebut.
Meski kejadian itu telah berlalu dan Yusuf berusaha menjaga rahasia tersebut, berita tersebut tetap menyebar ke penjuru kota. Para perempuan di kota itu kemudian mencerca Zulaikha karena cinta pada seorang bujang dan berkhianat dari suaminya sendiri.
Cercaan itu pada akhirnya sampai ke telinga Zulaikha, lalu ia mengundang para perempuan itu ke rumah untuk mempertemukan mereka dengan Nabi. Para tamu wanita itu diberikan pisau untuk memotong makanan. Zulaikha dengan sengaja memanggil Nabi Yusuf untuk hadir demi menunjukkan ketampanan beliau pada para tamu.
Akibatnya, para tamu tersebut terpana dengan ketampanan Nabi Yusuf hingga mereka tidak menyadari mengiris tangan mereka sendiri dengan pisau. Hal ini terabadikan dalam surah Yusuf ayat 31.
Begitu melihat paras Nabi yang menawan, perempuan-perempuan itu ikut terpesona. Nabi kemudian berdoa agar dirinya dipenjara untuk menjaga dirinya dari ajakan-ajakan dosa kepada dirinya. Allah SWT pun mengabulkan doanya.
Setelahnya, Zulaikha dan Qithfir memasukkan Yusuf ke penjara. Tujuan dijebloskannya Nabi Yusuf ke tahanan agar rumor tentang keluarganya tidak berkepanjangan dan membuat masyarakat melupakannya. Yusuf pun menyanggupinya dan tidak keberatan dimasukkan ke penjara, dia mendekam di sana cukup lama hingga lebih dari lima tahun.
3. Nabi Yusuf dipertemukan kembali dengan Zulaikha

Beberapa waktu mendekam dipenjara, Nabi kemudian dibebaskan setelah menafsirkan mimpi raja. Raja mengakui Nabi Yusuf adalah orang yang jujur. Nabi pun kemudian diberi kedudukan tinggi di kerajaan. Atas permintaannya, raja menjadikannya bendahara negara.
Setelahnya, Nabi kemudian menjabat sebagai wazir Mesir, menggantikan Qithfir, suami Zulaikha yang meninggal dunia. Lama tidak berkabar, Nabi kemudian secara tidak sengaja bertemu Zulaikha. Saat itu, Zulaikha sudah jatuh miskin hingga hidupnya telantar.
Dari pertemuan Nabi Yusuf dan Zulaikha untuk yang kedua kalinya setelah terpisahkan, keduanya kemudian menyatukan cinta mereka secara suci. Nabi Yusuf dan Zulaikha kemudian dikaruniai dua anak, yakni Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.