Sedih, Kuda Delman di Jakarta Banyak yang Mati karena Kelaparan

Banyak pemilik delman di Jakarta menjual kuda ke penjagalan

Jakarta, IDN Times - Pandemik tidak hanya berdampak pada manusia, kesejahteraan hewan-hewan juga tak luput dari kemalangan akibat wabah. Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mencatat pada Januari 2020, populasi delman di DKI Jakarta menurun drastis dari 740 ekor kuda menjadi 325 ekor, namun saat ini semakin berkurang menjadi 214 ekor.

Hal ini disebabkan karena banyak kuda yang mati kelaparan akibat kurang makan dan perawatan yang buruk.

"Banyak kuda yang mati karena kelaparan, karena kekurangan makanan dan perawatan yang kronis, penyakit akan muncul dan menjadi penyebab kematian, beberapa dijual ke rumah jagal, beberapa dijual kepada individu dan beberapa diselamatkan oleh Jakarta Animal Aid Network," ujar Field Coordinator, Media & Government Engagement of Peduli Kuda Pekerja Program JAAN, Adrianus Hane atau Ahdy dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).

Alhasil bantuan berupa pakan kuda diupayakan untuk meringankan beban para pemilik kuda.

“Banyak penderitaan yang dapat dicegah dengan memberdayakan pemilik dengan pengetahuan dan itulah program kami Peduli Kuda Pekerja," ujar Adhy.

1. JAAN dapat bantuan 21,5 ton pakan hewan

Sedih, Kuda Delman di Jakarta Banyak yang Mati karena KelaparanKegiatan aksi sosial “Emergency Relief to Feed Carriage Horses in Jakarta during Covid-19 Pandemic” oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) (Dok. JAAN)

JAAN melaksanakan program peduli kuda pekerja sejak 2009, namun baru kembali aktif usai jeda selama dua tahun. Di tengah pandemik dan pembatasan mobilitas, saat ini 214 kuda tidak mendapatkan cukup makanan karena pemiliknya kehilangan penghasilan. 

Pada 21-23 Juli JAAN mengumpulkan dana dan membagikan empat ton makanan kuda untuk membantu para pemilik dan kuda di Jakarta selama satu pekan, kemudian setelah meminta bantuan dari Animals Australia, JAAN mendapat bantuan makanan untuk satu bulan yakni 21,5 ton dedak pakan kuda, serta persediaan makanan seperti seperti nasi, minyak, telur, mi, dan sabun untuk pemilik kuda.

“Animals Australia benar-benar datang untuk menyelamatkan dan karena bantuan mereka, semua kuda malang ini dan pemiliknya memiliki makanan selama sebulan penuh. Kami sangat khawatir karena kami (JAAN) juga berjuang selama ini dan kami tidak memiliki anggaran tambahan untuk memberi makan semua kuda dan pemiliknya,” ujar Co-Founder of JAAN Karin Franken.

Baca Juga: 2 Harimau Positif COVID-19, Hasil Swab PCR di Hidung setelah Dibius

2. Pemilik kuda juga diberikan pelatihan

Sedih, Kuda Delman di Jakarta Banyak yang Mati karena KelaparanKegiatan aksi sosial “Emergency Relief to Feed Carriage Horses in Jakarta during Covid-19 Pandemic” oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) (Dok. JAAN)

Selain bantuan pangan dan sembako, JAAN memberikan bantuan pelatihan pada pemilik kuda dengan meningkatkan kepedulian dan tindakan mereka pada kuda peliharaannya. Kegiatan di DKI Jakarta sejauh ini mendapat dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Jakarta Selatan.

Karin menambahkan bahwa sudah saatnya kesejahteraan hewan dimasukkan dalam daftar prioritas utama pemerintah pusat karena ada beberapa alasan.

"Kita semua harus memahami hubungan antara kesejahteraan hewan, pandemi dan zoonosis karena mereka adalah alasan di balik pandemi ini dan segala sesuatu yang menyertainya," ujar Karin

3. Kuda delman banyak yang terbengkalai

Sedih, Kuda Delman di Jakarta Banyak yang Mati karena KelaparanIlustrasi hewan kuda (IDN Times/Larasati Rey)

JAAN menyebut bahwa kekejaman pada hewan juga banyak terjadi, kuda delman banyak yang terlupakan dan terbengkalai, apalagi banyak pasar yang secara terbuka menjual daging hewan yang dilindungi.

Adhy mengatakan untuk kesehatan bangsa, perlakukan pada hewan harus bisa diperkuat dengan hukum.

“Penderitaan kuda delman telah diabaikan terlalu lama sekarang dan sudah waktunya untuk beberapa perubahan drastis. Kami sangat berharap ini bisa kita lakukan bersama karena bersama kita kuat," ujarnya.

Baca Juga: Kuda Delman di Jakarta Kelaparan Saat Pandemik COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya