Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PPATK Blokir 13.481 Rekening di 28 Bank, Terkait Judi Online

Ilustrasi judi online. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • PPATK memblokir 13.481 rekening terkait judi online di 28 bank.
  • PPATK menemukan aliran dana hasil judi online ke KUPVA dan kripto.
  • Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid berhasil memblokir 187 ribu konten judi online dalam waktu 10 hari setelah dilantik.

Jakarta, IDN Times - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan telah memblokir 13.481 rekening terkait judi online. Hal itu diungkapkan Ketua PPATK, Ivan Yustivandana.

"PPATK telah menghentikan transaksi sebanyak 13.481 rekening di 28 bank," ujar Ivan kepada wartawan, Senin (4/11/2024).

1. Ada aliran dana judi online ke kripto

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Ivan mengungkapkan, PPATK menemukan aliran dana hasil judi online. Menurutnya, ada sejumlah transaksi yang mengalir ke Kegiatan Usaha Penukaran Baluta Asing (KUPVA) dan kripto.

"Adapun pola transaksi di beberapa kasus mengalami pergeseran dengan menggunakan KUPVA dan aset kripto," jelasnya.

2. Komdigi klaim blokir 187 ribu konten judi online

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengeklaim pihaknya telah berhasil memblokir 187 ribu konten judi online dalam waktu 10 hari setelah dilantik. Menurutnya, jumlah pemblokiran ini menjadi yang tertinggi dalam waktu singkat.

“Kita trennya sebenarnya positif. Dalam 20 hari sejak dilantik, kita sudah menangani 187 ribu konten judi online, terbanyak dalam rentang 10 hari sepanjang sejarah,” ujar Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (1/11/2024).

3. Komdigi akan tambah jumlah pengawas judi online

Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital tiba di Gedung Kominfo pada Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Meutya juga mengungkapkan rencanamenambah jumlah pengawas di ruang digital, mengingat banyaknya celah yang dapat dimanfaatkan pelaku kejahatan siber. Ia menegaskan penambahan personel pengawas sangat penting mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

“Kami juga akan menambah anggota pengawas. Sebelumnya memang jumlahnya masih kurang, jadi akan kita perbanyak sehingga tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan online, khususnya judi online,” ucap dia.

Meutya menjelaskan langkah ini bukan klaim prestasi, melainkan sebuah pencapaian awal.

“Ini bukan prestasi selama konten judi online masih ada. Tapi setidaknya, 10 hari terakhir ini menunjukkan tren positif dengan 187 ribu situs sudah kami take down,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
Aryodamar
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us