Prabowo Laporan soal Industri Pertahanan RI, Jokowi Puas

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menghadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Presidenan Jakarta. Prabowo mengaku melaporkan tentang perkembangan industri pertahanan Indonesia kepada Jokowi.
"Baru saja saya diterima Bapak Presiden. Saya melaporkan beberapa hal di bidang saya. Terutama perkembangan di bidang pertahanan, industri pertahanan, dan perkembangan hubungan kita dengn beberapa negara di bidang pertahanan dan perkembangan di bidang geopolitik," ujar Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/7/2023).
1. Perkembangannya cukup bagus

Prabowo mengatakan, perkembangan industri pertahanan Indonesia cukup bagus. Dia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia (DI) kini telah mampu memproduksi 8 pesawat dalam satu tahun.
"Sebagai contoh, Dirut PT DI baru laporan ke saya beberapa hari yang lalu bahwa kemampuan produksi CN-235 dari tadinya diperkirakan hanya dua dalam setahun, sekarang setelah ada revitalisasi, ada reformulasi prosedur kerja, dari semula 8 unit dalam 2-3 tahun, sekarang mampu (produksi) 8 unit dalam setahun," ucap dia.
"Ini sangat bagus perkembangannya karena permintaan CN-235 di banyak negara cukup tinggi cukup baik, perhitungan kita kurang lebih ada permintaan sampai 100 pesawat CN-235 dari Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya," kata dia.
2. Produksi meningkat membuat senang

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku bangga karena PT DI bisa meningkatkan produksinya. Dia akan terus mendorong peningkatan produksi yang lebih efektif, inovatif, dan esifien.
"Jadi, ini tentunya membesarkan hati kita," kata dia.
Dia mengaku, menyampaikan laporan itu kepada Jokowi dan Jokowi pun puas dengan laporan yang disampaikannya itu.
"Sangat puas, sangat gembira," ujar dia.
3. Prabowo sampaikan banyak negara yang militernya ingin dilatih oleh Indonesia

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan kepada Jokowi, ada banyak negara yang militernya ingin dilatih oleh Indonesia.
"Mereka ingin mengirim perwira-perwira, bintara-bintara untuk dilatih di Indonesia, dan meminta kita ke negara mereka untuk melatih pasukannya. Ini saya kira menunjukkan Indonesia terus dihormati dan menjadi panutan banyak negara, terutama negara Afrika," imbuhnya.