Prabowo Unggul di Survei Kompas, Gerindra: Rakyat Ingin Pemimpin Tegas
Jakarta, IDN Times — Partai Gerindra memberikan respons terkait hasil survei Litbang Kompas, yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto berada di puncak sebesar 25,3 persen.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Irfan Yusuf Hasyim, menilai survei tersebut membuktikan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan sosok pemimpin tegas dan berwibawa untuk maju sebagai Capres 2024. Pasalnya, dalam penilaian Gerindra, Prabowo merupakan sosok yang tegas dan berwibawa.
Berdasarkan hasil survei di atas, Litbang Kompas menyoroti bahwa semua generasi cenderung memilih pemimpin yang tegas dan berwibawa, dari beberapa kriteria lainnya seperti sederhana dan merakyat.
1. Prabowo masih fokus bekerja sebagai Menhan
Irwan mengaku, seluruh pengurus pusat dan daerah Gerindra solid meminta Prabowo untuk kembali maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Mereka juga kerap mendorong Prabowo untuk segera berkampanye sebagai persiapan Pilpres.
“Tetapi hingga saat ini, Pak Prabowo masih fokus bekerja sebagai Menhan. Tidak mau menggunakan jam kerjanya untuk berkampanye,” ujar Irfan.
2. Survei Litbang Kompas soal elektabilitas capres
Elektabilitas Prabowo diketahui berada di puncak dalam survei Litbang Kompas. Survei ini dilakukan pada 26 Mei-4 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di Indonesia.
Menurut survei tersebut, elektabilitas Prabowo berada di angka 25,3 persen, mengalahkan Ganjar Pranowo 22 persen, dan Anies Baswedan 12,6 persen.
Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error 2,8 persen.
3. Gerindra terbuka dengan partai politik untuk koalisi
Ketua DPP Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku terbuka dengan semua pihak untuk berkoalisi di Pemilu 2024.
Dasco juga mengatakan, pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun termasuk dengan PKS.
“Kami juga membuka pintu yang seluas-luasnya untuk melakukan kerja sama antarpartai setelah kami kemarin kerja sama dengan PKB,” kata Dasco di DPR, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, bukan tidak mungkin Gerindra-PKS kembali berkoalisi dalam Pemilu 2024. Dia menegaskan pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun, selama memiliki pandangan yang sama tentang kenegaraan.
“Saya pikir soal koalisi ini (Gerindra-PKS) kan bukan tidak mungkin. Koalisi partai masih terbuka sepanjang masih belum mendaftarkan ke KPU,” tuturnya.
