Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prajurit Marinir Bantu Evakuasi Warga Bekasi yang Terjebak Banjir

Prajurit TNI AL dari marinir membantu masyarakat di Bekasi yang terdampak banjir besar. (Dokumentasi TNI AL)
Intinya sih...
  • Delapan dari 12 kecamatan di Bekasi terendam banjir, membatasi mobilitas warga dan menyebabkan sebagian warga terjebak banjir.
  • Ratusan prajurit marinir dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan memberikan bantuan makanan serta air mineral.

Jakarta, IDN Times - Ratusan prajurit marinir dari TNI Angkatan Laut (AL) diterjunkan ke sejumlah titik banjir di wilayah Bekasi sejak Senin kemarin untuk membantu mengevakuasi warga. Selain itu, mereka juga membantu untuk membersihkan sisa-sisa lumpur dan kotoran limbah banjir yang masuk ke rumah-rumah warga.

Situasi pada Rabu (5/3/2025) menunjukkan air banjir sudah mulai surut, tetapi sebagian warga masih ada yang terjebak banjir. 

"Prajurit korps marinir berusaha untuk mengevakuasi warga menggunakan perahu karet, terutama anak-anak, wanita dan lansia ke posko-posko terdekat karena ketinggian air banjir masih di atas mata kaki," demikian isi keterangan tertulis TNI AL, dikutip hari ini. 

Lantaran tinggi air masih tinggi di sejumlah wilayah, menyebabkan mobilitas warga sangat terbatas. Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, Bekasi dalam keadaan lumpuh lantaran mayoritas wilayah kecamatan di sana terendam banjir. Total ada delapan dari 12 kecamatan di Bekasi yang diserbu banjir. 

1. Prajurit korps marinir ikut distribusikan makanan bagi korban banjir

Prajurit TNI AL dari marinir membantu masyarakat di Bekasi yang terdampak banjir besar. (Dokumentasi TNI AL)

Berdasarkan data dari TNI AL, ratusan prajurit korps marinir dikerahkan ke sejumlah titik, yaitu Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, GPIB Menara Kasih Bekasi, Villa Nusa Indah Bekasi, Pekayon Bekasi Barat, tepatnya di Perumahan Pekayon Jaya 2 Bekasi hingga Kebon Pala, Jakarta Timur. Mereka berpacu dengan waktu dan kondisi alam untuk mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi banjir. 

Warga yang terjebak kemudian dievakuasi menggunakan perahu karet menuju ke pos-pos darurat yang sudah didirikan oleh BNPB. Selain membantu proses evakuasi, prajurit korps marinir juga memberikan bantuan berupa makanan seperti nasi bungkus dan air mineral kepada warga yang terdampak. 

"Hingga kini, prajurit Korps Marinir masih disiagakan di lokasi banjir sampai keadaan kembali normal dan warga bisa beraktivitas seperti semula," demikian isi keterangan tertulis TNI AL. 

Mereka mengatakan, keterlibatan korps marinir yang membantu proses evakuasi warga terdampak banjir di wilayah Bekasi sesuai dengan instruksi Kepala Staf TNI AL, Muhammad Ali untuk terus hadir di tengah masyarakat. 

2. BNPB mulai lakukan operasi modifikasi cuaca untuk kurangi intensitas hujan

Persiapan BNPB untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di area Jadebotabek. (Dokumentasi BNPB)

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada Selasa (4/3/2025) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jadebotabek. Hal itu lantaran Bekasi per Selasa kemarin lumpuh lantaran delapan dari 12 kecamatan terendam banjir. Selain itu, sebagian wilayah Jakarta juga terendam banjir. 

"OMC menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP. Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) diharapkan dapat dilakukan di area target," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa kemarin. 

Operasi modifikasi cuaca dilakukan dalam tiga sorti. Sorti pertama dimulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB. 

"Sorti kedua, pukul 17.30 WIB hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB. Penyemaian 1 ton NaCl setiap sorti akan dilakukan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki," tutur dia.

3. BNPB berharap OMC dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jadebotabek ke wilayah lain

Persiapan BNPB untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di area Jadebotabek. (Dokumentasi BNPB)

Abdul mengatakan, OMC yang dilakukan oleh BNPB diharapkan bisa mengalihkan potensi hujan di wilayah Jadebotabek yang terdampak banjir ke area lain yang lebih aman.

"OMC itu diharapkan dapat menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar," tutur dia.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, operasi tersebut akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan. Namun, saat ini OMC dilakukan selama lima hari.

"Saat ini kami mulai dari tanggal 4-8 Maret 2025, mengingat produksi curah hujan masih cukup tinggi," kata Suharyanto. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jujuk Ernawati
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us