Rekam Jejak Khofifah Indar Parawansa, Petahana di Pilkada Jawa Timur

- Khofifah Indar Parawansa meraih prestasi politik yang mengesankan di Jawa Timur
- Prestasinya termasuk menjadi Menteri Negara dan Mensos, serta memimpin Jawa Timur sebagai lumbung pangan
- Penghargaan nasional dan internasional diterima atas karyanya dalam pembangunan sumber daya manusia dan perdamaian global
Jakarta, IDN Times - Dalam perjalanan politiknya, Khofifah Indar Parawansa cukup banyak menorehkan prestasi selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Nama Khofifah di panggung politik Indonesia sudah tak asing lagi. Kecakapannya memimpin Jawa Timur membuatnya dipercaya kembali maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Dalam Pilgub (Pemilihan Gubernur) Jatim 2024, Khofifah-Emil didukung 14 partai politik, yakni Partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PKN, PSI, dan Gelora Indonesia.
Berikut rekam jejak Khofifah Indar Parawansa.
1. Pimpinan Fraksi PPP DPR RI di usia 27 tahun

Rekam jejak Khofifah Indar Parawansa diawali karier politiknya dengan menjadi caleg DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1991. Setelah berhasil terpilih sebagai anggota DPR dari PPP periode 1992-1998, tidak lama kemudian ia dipercaya menjadi pimpinan Fraksi PPP sekaligus menjabat sebagai pimpinan komisi.
Karier politiknya melambung tinggi setelah pidatonya yang dianggap sangat kritis dalam Sidang Istimewa MPR tahun 1998.
Saat Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, Khofifah diberi kepercayaan sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Namun setelah Gus Dur dilengserkan, posisi Khofifah digantikan orang lain.
2. Menteri Sosial periode pertama Kabinet Kerja Jokowi

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Khofifah sebagai Menteri Sosial (Mensos) dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Namun, pada Januari 2018 Khofifah mengundurkan diri karena mencalonkan diri ketiga kalinya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019.
Dalam pilgub tersebut, Khofifah bersama Emil Dardak berhasil mengalahkan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno dengan dukungan dari Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura, dan Nasdem.
3. Selama menjabat Gubernur Jatim, banyak meraih penghargaan nasional maupun internasional

Prestasi dalam rekam jejak Khofifah Indar Parawansa dalam memimpin Jawa Timur telah diakui baik dalam negeri maupun di luar negeri, dibuktikan dengan sederet penghargaan yang berhasil ia terima.
Pada 2023, Khofifah menerima penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wirakarya dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di bidang pertanian.
Di tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan dari Minhaj Welfare Foundation, University of Warmick, UK, atas Honorary Award in Appreciation for Her Work on Global Peace and Woman Empowerment (Penghargaan Kehormatan atas Karyanya dalam Perdamaian Global dan Pemberdayaan Perempuan).
Sebelumnya di masa pandemik COVID-19, dia juga menerima dua penghargaan sekaligus dari MURI (Museum Rekor-Dunia) Indonesia untuk Nuzulul Quran 1441 H secara daring pertama di dunia dan Khotmil Quran Kubro secara daring terbanyak di dunia.
Acara tersebut dinilai sangat sukses, terlebih saat berada di tengah pandemik COVID-19.
4. Sukses jadikan Jatim lumbung pangan

Di bawah kepemimpinannya, rekam jejak Khofifah berhasil menjadikan Jawa Timur sebagai lumbung pangan selama 4 tahun berturut-turut, terutama padi. Dia juga menyebut penghasil beras terbanyak di Indonesia itu Jawa Timur.
"Kita sudah 4 tahun berturut-turut mulai periode saya, itu sudah menjadi produsen beras. Jadi setelah padi, beras terbanyak Indonesia itu Jawa Timur," ujar Khofifah dalam wawancara khusus program Gen Z Memilih by IDN Times, di Studio IDN Times, Jakarta, pada Senin 2 September 2024.
Khofifah mengatakan selain beras, sektor lain yang menjadikan Jawa Timur sebagai lumbung pangan adalah sektor daging, telur, dan ayam.
Dia juga menyebut Indonesia timur hampir 80 persen suplai logistik dari Jawa Timur.
"Ayam juga tertinggi, telur juga tertinggi. Oleh karena itu, Indonesia timur biasa hampir 80 persen suplai logistik ya dari Jawa Timur," tutur Khofifah di Studio IDN Times.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), produksi padi di Jawa Timur sebagai berikut:
- Tahun 2020 mencapai 9,94 juta ton
- Tahun 2021 mencapai 9,789 juta ton
- Tahun 2022 mencapai 9,526 juta ton
- Tahun 2023 mencapai 9,710 juta ton
5. Tokoh ternama di NU

Ketua Umum PP (Pimpinan Pusat) Musilmat NU (Nahdatul Ulama), Khofifah menanggapi santai terkait keikusertaan dua orang, yaitu Khofifah dan Luluk yang merupakan anggota dari NU, maju dalam Pilkada Jawa Timur 2024 yang diprediksi akan memecah suara NU.
"Engga ada masalah. Insyaallah gak ada masalah," ucap Khofifah dalam program Gen Z Memilih by IDN Times, di Studio IDN, pada Senin (2/9/2024).
Dedikasinya sebagai Ketum PP Muslimat NU membuat dirinya meraih penghargaan Pembina Ormas Terbaik dari Pemprov Jatim.
Tidak sampai di situ, dia juga dianugerahi Penghargaan Khusus Bakti Sepanjang Masa atau Long Life Achievement untuk kiprahnya di Muslimat NU.
Diketahui, Khofifah berkarier sebagai Ketum PP Muslimat NU sudah lebih dari tiga periode atau lebih dari 20 tahun.
6. Khofifah sempat berurusan dengan KPK

Belum lama ini, Khofifah dilaporkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) oleh Forum Komunikasi Masyarakat Sipil terkait kerugian proyek di Kemensos (Kementerian Sosial) pada 2015 lalu saat dirinya menjabat sebagai Mensos.
Menurut Sutikno, selaku perwakilan pelapor dari Forum Komunikasi Masyarakat Sipil, sebelumnya mereka pernah melaporkan kasus ini enam tahun lalu.
Sutikno mengatakan dulu dilaporkan kerugiannya mencapai Rp 58 miliar, kini audit BPK kerugiannya mencapai Rp 98 miliar.
"Dulu waktu enam tahun lalu kita laporkan itu kita hitung kerugiannya Rp58 miliar, sementara barusan kita dapatkan audit dari BPK, kerugian proyek yang kita laporkan itu Rp98 miliar di kasus di Kemensos tahun 2015, program verifikasi dan validasi orang miskin," ucapnya.
Sebelumnya, Khofifah pernah dua kali berurusan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terkait kasus dugaan korupsi di Jawa Timur.
Pertama, pada 26 April 2019 Khofifah diperiksa KPK selama kurang lebih 1,5 jam di Polda Jawa Timur.
Pemeriksaan ini terkait kasus suap jual beli jabatan yang menjerat mantan Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy atau dikenal Romy.
Kedua, pada 21 Desember 2022 KPK melakukan penggeledahan di ruang kerja Khofifah. Dalam pemeriksaan tersebut, Khofifah menyatakan bahwa tidak ada dokumen yang diambil dari ruang kerjanya dan wakilnya, Emil Dardak.
Penggeledahan ini terkait kasus penangkapan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak, atas dugaan penerimaan suap dalam pengelolaan dana hibah di Provinsi Jawa Timur.