Risma Jelaskan Alasan Pembagian Bansos Tiba-tiba Mundur di 2023

Jakarta, IDN Times - Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo mempertanyakan pembagian bantuan sosial pada 2023 yang mundur dari jadwal semestinya. Sebab, pada enam tahun terakhir pembagian bansos selalu berlangsung pada Januari-Februari.
"Kalau yang berkaitan dengan enam tahun terakhir pelaksanaan atau pencairan di Januari-Februari ajek (tetap) tadi bu, tapi di 2023 mengalami pengecualian ada koordinasi dengan perbankan tadi maksudnya apa?" tanya Suhartoyo kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Risma menjelaskan, hal itu terjadi karena berbagai kendala di daerah. Contohnya yang terjadi di Aceh.
"Misalnya kaya Aceh, itu dia harus nyeberang orang itu, karena tidak ada ATM, Pos, sehingga dia harus nyeberang. Nah dia, mereka itu nyeberangnya yang diterima itu paling banyak Rp450 ribu, nyeberangnya itu butuh Rp600 ribu. Sehingga kemudian mereka tidak ambil, karena atau diambil di akhir tahun," jelas Risma.
Lalu, ada juga kejadian di Bali. Risma mengatakan, ada beberpa daerah di Bali yang tidak memiliki Bank BTN.
"Sehingga dia butuh untuk membayar transport, untuk mengambil di bank itu di Kabupaten yang lain itu lebih banyak daripada yang dia terima," ujarnya.
Risma mengaku telah menyampaikan hal itu dalam rapat bersama Wakil Menteri BUMN. Menurutnya, solusi yang diberikan adalah pindah bank.
"Kami pindah bank kita ganti bank-nya," ujarnya.
Namun, hal itu hanya terjadi di 2023. Menurut Risma, pembagian Bansos 2024 sudah normal.
"Iya normal, alhamdulillah normal. Jadi yang itu malah di tahun 2021 saat awal COVID-19 itu saya persis masuk 2 Januari, saya kita keluarkan. Karena saat itu COVID-19," ujarnya.