Sahbirin Noor Tersangka Korupsi Muncul di Apel Pagi, Ini Kata KPK

- Gubernur Kalsel Sahbirin Noor muncul setelah dikabarkan hilang, memimpin apel pagi bersama ASN.
- Sahbirin memberikan motivasi kepada para ASN dan mendoakan keselamatan serta kesejahteraan Banua.
Jakarta, IDN Times - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor alias Paman Birin tiba-tiba muncul ke hadapan publik setelah sebelumnya dikabarkan menghilang. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun merespons kemunculan Paman Birin di muka publik.
"Saat ini Kedeputian Penindakan khususnya Direktorat Penyidikan sedang bekerja, jadi kita tunggu saja update perkembangannya," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika, Senin (11/11/2024).
1. Paman Birin muncul di apel pagi usai menghilang

Diberitakan sebelumnya, Sahbirin Noor tiba-tiba muncul setelah dikabarkan menghilang. Ia terlihat memimpin apel pagi bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Senin (11/11).
Dalam pidatonya, Sahbirin memberikan motivasi kepada para ASN untuk tetap bekerja dengan semangat dan fokus pada tugas masing-masing. Ia juga mendoakan keselamatan seluruh peserta apel serta memanjatkan doa untuk kesejahteraan Banua.
“Saya hari ini senang sekali melihat wajah-wajah Anda semua. Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu memberikan keselamatan kepada kita semua, dan Banua kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” ucapnya, seperti disampaikan oleh Biro Administrasi Pemprov Kalsel.
2. Sahbirin Noor jadi tersangka usai OTT Oktober 2024

Sahbirin Noor diketahui ditetapkan sebagai tersangka usai sejumlah pihak terjaring operasi tangkap tangan pada Minggu, 6 Oktober 2024. OTT itu berlangsung di Kalimantan Selatan dan Jakarta.
Awalnya, KPK menangkap delapan orang, namun akhirnya ada lima tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor; Kepala Dinas PUPR Kalsel Ahmad Solhan; Kepala Bidang Cipta Karya Yulianti Erlynah; Bendahara Rumah Tahfidz Darrusalam Ahmad; dan Plt Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur Kalsel, Agustus Febry Andrean.
Saat tangkap tangan, KPK menemukan uang tunai Rp12 miliar, dan 500 ribu dolar Amerika Serikat (AS) dari sejumlah pihak. Uang itu diduga terkait fee 5 persen untuk Sahbirin Noor.
3. Pemberian uang untuk Sahbirin Noor diduga terkait tiga proyek

Pemberian itu diduga terkait dengan tiga proyek yang dikerjakan di Kalimantan Selatan. Berikut daftarnya:
- Pembangunan Lapangan Sepak Bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih PT WKM (Wismani Kharya Mandiri) dengan nilai pekerjaan Rp23 miliar;
- Pembangunan Samsat Terpadu dengan penyedia terpilih PT HIU (Haryadi Indo Utama) dengan nilai pekerjaan Rp22 miliar;
- Pembangunan Kolam Renang di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih CV BBB (Bangun Banua Bersama) dengan nilai pekerjaan Rp9 miliar.