Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BP2MI Kirim Ratusan Pekerja Migran Lagi ke Korsel

Kepala BP2MI, Benny Ramdhani lepas ratusan PMI ke Korsel. Foto: Dok BP2MI.

Jakarta, IDN Times - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas 178 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Pelepasan kali ini terbilang spesial, lantaran dilakukan tepat pada perayaan Natal.

Kepala BP2MI, Benny Ramdhani menyatakan, tepat di hari Natal kemarin, sebanyak 147 PMI untuk sektor manufaktur dan 31 PMI dari sektor perikanan dilepas pihaknya.

"Ini merupakan pelepasan penutupan di tahun 2022, saya ingin mengucapkan selamat Hari Natal untuk PMI yang merayakannya" kata Benny dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

1. Pelepasan pekerja migran program G to G

Presiden Jokowi lepas pekerja migran Indonesia dengan skema B to B (dok. Sekretariat Presiden)

Menurut Benny, pelepasan pemberangkatan ratusan pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan ini adalah bagian dari skema Government to Government (G to G).

Adapun PMI yang diberangkatkan telah disiapkan agar profesional di masing-masing bidang. Mereka juga dituntut untuk disiplin, mahir, cakap dalam bergaul atau beradaptasi ketika berada di negara penempatan.

"Untuk pelepasan PMI dalam skema G to G BP2MI telah melampaui target. Total yang diberangkatkan di tahun 2022, PMI Korea ialah 11.723 orang PMI. Signifikan perbedaannya dengan tahun-tahun sebelumnya."

Kata dia, untuk gelombang pemberangkatan ke-104 sampai 105 saat ini dilakukan pada tanggal 25 dan 27 Desember 2022.

2. Perbaikan pelayanan ke PMI coba terus digenjot

Asrama pekerja migran Indonesia di Malaysia. (IDN Times/Umi Kalsum)

Benny juga menyebut, pemerintah akan terus melakukan perbaikan pelayanan kepada para PMI. Bahkan untuk hal terkait diksi juga menjadi perhatian.

Kata Benny, ini juga termasuk soal paradigma dan istilah klasik yang menjadi warisan masa lalu, seperti TKI, pasar kerja, yang turut membuat masyarakat menjadi merendahkan pekerjaan PMI.

"Saya menyebutkan peluang kerja, bukan pasar kerja. Kenapa begitu banyak calon PMI yang mendaftar mengikuti program G to G, hal ini tidak bisa dilepas dari intensitas sosialisasi yang dilakukan BP2MI. Termasuk penandatanganan MoU yang dilakukan.

"Memang masih ada cara pandang masa silam yang menganggap PMI itu buruk, karena disaat itu maraknya penempatan ilegal PMI. Sekarang telah berubah," kata pimpinan Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini.

Selama ini, BP2MI juga disebut tak kehilangan akal untuk melakukan pendekatan dengan stakeholder dalam melakukan pencegahan dan pelindungan terhadap PMI.

"Tidak boleh kita pasrah, karena BP2MI kekurangan anggaran. Yang saya lakukan tiap saat yaitu menunjukkan komitmen bekerja benar-benar melayani PMI. Intinya, negara melalui BP2MI akan terus memperbaiki, memajukan pelayanan kepada PMI. Dalam hal pencegahan dan pelindungan PMI terus kita perkuat," kata Benny.

3. PMI terbanyak yang diberangkatkan tahun ini

Para pekerja migran Indonesia di Hong Kong saat menikmati hari liburnya. IDN Times/Faiz Nashrillah

Sekedar diketahui, yang dominan untuk PMI yang diberangkatkan tahun ini di antaranya dari daerah asal domisili PMI Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Riau, Sumatera Utara dam Bengkulu.

Kemudian, re-entry berjumlah 1.996, reguler 9.72. Penempatan PMI seluruhnya 194.026, termasuk PMI terkendala juga dipaparkan Kepala BP2MI.

"Kalau dicatat, sejak tahun 2020 sampai dengan 23 Desember 2022, PMI terkendala yang ditangani BP2MI berjumlah 82.607 orang. PMI yang sakit, 3.170, dan PMI yang dipulangkan dalam kondisi tidak bernyawa (jenazah) totalnya adalah 1.632. Mereka yang terkendala hampir seluruhnya karena diberangkatkan atau berangkat bekerja secara non-prosedural. Tidak mengikuti pemberangkatan resmi pemerintah," kata Benny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendra Saputra
EditorRendra Saputra
Follow Us