Sweeping Hotel Jemaah Haji Bareng Tim Linjam

- Jemaah haji gelombang pertama menuju Makkah, banyak barang tertinggal di hotel Madinah, termasuk koper, dokumen, dan handphone.
- Tim Linjam dari PPIH Arab Saudi menyisir hotel-hotel jemaah haji yang sudah ditinggalkan, tidak ditemukan barang berharga yang tertinggal.
- Koper-koper yang sengaja ditinggalkan atau tertinggal akan diantarkan kepada jemaah di Makkah oleh petugas Linjam.
Madinah, IDN Times - Jemaah haji gelombang pertama yang tiba di tanah suci melalui kota Madinah, secara bertahap meninggalkan kota nabi menuju kota Makkah Al-Mukaramah, untuk menunaikan prosesi puncak haji pada awal Juni mendatang.
Ada ribuan jemaah haji yang diberangkatkan dari Madinah ke Makkah setiap harinya. Di balik keberangkatan jemaah ke Makkah, banyak barang-barang mereka yang tertinggal di hotel Madinah. Mulai dari makanan, pernak-pernik, tas, koper, krusi roda, hingga barang-barang berharga seperti dokumen, handphone, dan uang.
Karena itu, ini menjadi tugas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyisir (sweeping) hotel-hotel yang sudah ditinggalkan jemaah haji ke Makkah. Petugas tersebut bernama Linjam alias Perlindungan Jemaah. Linjam merupakan bagian dari anggota PPIH yang bertugas melindungi jemaah haji, termasuk mengamankan barang-barang milik jemaah yang tertinggal atau hilang.
Tim Media Center Haji (MCH) yang merupakan bagian dari anggota PPIH Arab Saudi berkesempatan menyaksikan langsung penyisiran kamar-kamar hotel jemaah haji yang sudah ditinggali selama mereka di Madinah, Sabtu (24/5/2025).
1. Menyisir kamar satu per satu

Pukul 09.00 WIB, tim MCH bersama tim Linjam berangkat dari kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah persisnya di Jalan Pangeran Abdul Majid Ibnu Abdulaziz, yang berjarak sekitar 3 kilometer ke Masjid Nabawi.
Tujuan kami menyisir hotel-hotel yang sudah ditinggalkan jemaah haji pada pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) di Sektor 3 sekitar Masjid Nabawi. Persisnya di Hotel Mukhtaroh Al Masi.
Selang 30 menit kami yang berjumlah enam orang tiba di lokasi, dan sempat berjalan kaki sekitar 15 menit menuju hotel yang kami tuju. Kami menyisir kamar-kamar dimulai dari lantai satu hingga lantai lima.
Alhamdulillah, hasilnya tidak ada barang-barang berharga yang tertinggal. Kami hanya menemukan sisa makanan, minuman, serta satu buah peci.
"Alhamdulillah, gak ada barang yang tertinggal dari jemaah, cuma peci," ujar Kasie Linjam Daker Madinah, M Slamet.
2. Koper paling banyak tertinggal dari jemaah

Usai dari Hotel Mukhtaroh Al Masi, kami beranjak ke hotel lain yang masih berada di Sektor 3. Oya, sebagai informasi, ada lima sektor hotel-hotel yang menjadi pemondokan jemaah haji selama di Madinah.
Jarak hotel jemaah haji Indonesia ke Masjid Nabawi di Madinah sangat dekat. Jarak hotel terdekat dengan Nabawi rata-rata sekitar 50 meter, sementara jarak hotel terjauh sekitar 350 meter.
Semua hotel jemaah haji Indonesia berada di area Markaziyah, yang merupakan area terdekat dengan Masjid Nabawi. Alhasil, jemaah bisa dengan mudah salat berjamaah ke Nabawi setiap saat.
Slamet mengatakan, selama pemberangkatan jemaah ke Makkah, banyak barang milik jemaah yang tertinggal. Sebagian banyak barang yang tertinggal adalah koper.
"Kebanyakan koper (yang tertinggal)," ucap Slamet di sela-sela penyisiran kamar.
Namun, ada juga barang berharga lainnya seperti handphone, tas slempang, kartu Nusuk, dan bahkan uang tunai.
"Kemarin ada handphone tertinggal di Bir Ali (tempat miqat), jemaahnya udah sampai di Makkah baru dapat laporan," ujar.
"Uang juga ada, nilainya lumayan Rp5 juta. Kita simpan, kalau ada yang merasa kehilangan nanti biar yang punya yang bisa ambil," ujar Slamet.
3. Barang milik jemaah haji yang tertinggal diantarkan kepada pemiliknya

Bagi jemaah yang merasa kehilangan barang, tak perlu khawatir. Sebab, barang-barang tersebut diamankan tim Linjam. Semua barang-barang atau koper yang tertinggal akan diantarkan kepada jemaah di Makkah.
Menurut Slamet, ada juga koper memang sengaja ditinggalkan, karena bagasi bus sudah tidak muat lagi. Biasanya, koper-koper tersebut akan dikirim ke Makkah dan kemudian diantarkan kepada jemaah di hotel-hotel mereka.
Buat jemaah yang merasa kehilangan barang, bisa menghubungi ketua kamar, yang akan diteruskan ke tim Linjam. Jika barang ditemukan, akan segera diantarkan petugas kepada jemaah.
Kesigapan anggota PPHI tak hanya sebatas perlindungan pada jemaah haji asal Indonesia. Beberapa hari lalu, tim MCH juga mengikuti kegiatan yang sama di Sektor 1, dan menjumpai jemaah haji asal India sedang mengambil tas yang tertinggal di Masjid Nabawi.
Jemaah negeri Bollywood tersebut berterima kasih, dan mengapresiasi petugas haji Indonesia yang sudah mengamankan barang berharga miliknya.
"Tas itu berisi uang, handphone, dan lain-lain," ujar Ketua Sektor 1 Daker Madinah, Jumadi Wali, saat ditemui di posko, sepekan lalu.
Jemaah haji asal India itu menyampaikan ucapan terima kasih dan menyalami petugas haji PPIH Arab Saudi satu per satu.