Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tolak Undangan Keluarga FPI, #PolisiTakutMubahalah Trending di Twitter

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (keempat kiri) bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ketiga kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai dimintai keterangan di Menteng, Jakarta, Senin (14/12/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times – Tanda pagar atau tagar #PolisiTakutMubahalah menjadi trending di media sosial Twitter pada pagi ini, Kamis (4/3/2021).

Hal tersebut terjadi setelah pihak kepolisian tidak menghadiri acara sumpah mubahalah terkait bentrokan yang menewaskan enam anggota Laskar FPI di KM 50 tol Jakarta-Cikampek akhir tahun lalu.

Menurut istilah, mubahalah adalah sumpah antara dua pihak untuk saling memohon dan berdoa kepada Allah SWT, agar Allah SWT melaknat dan membinasakan atau mengazab pihak yang batil (salah) atau menyalahi pihak yang benar.

1. Undangan mubahalah dari keluarga korban

Polisi mendatangi markas FPI di Petamburan usai Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan bahwa pemerintah melarang segala aktivitas FPI (IDN Times/Sandy Firdaus)

Undangan untuk melakukan mubahalah kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan jajarannya datang dari keluarga korban enam anggota Laskar FPI yang tewas di KM 50 tol Jakarta-Cikampek.

Dalam pernyataan pada Senin, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan Enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua mengatakan hal tersebut ditempuh sebagai salah satu upaya advokasi untuk mencari kebenaran.

“Sebagai salah satu upaya advokasi guna mencari kebenaran dan menegakkan keadilan atas terbunuhnya enam laskar FPI, kami dari Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI dengan ini menyampaikan telah mengirim surat secara resmi kepada pihak Polri pada 25 Februari 2021 yang lalu,” katanya melalui keterangan tertulis.

2. Keluarga korban yakin anak mereka tidak memiliki senjata api

Ilustrasi massa FPI (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)

Ajakan melakukan sumpah tersebut terjadi karena pihak keluarga korban enam Laskar FPI sangat yakin bahwa anak mereka tidak memiliki senjata api sebagaimana dituduhkan oleh Polri. Sebaliknya, mereka sangat yakin bahwa anak-anak mereka telah dibunuh dengan sengaja.

“Untuk membuktikan keyakinan tersebut, seluruh pihak keluarga enam laskar FPI menantang pihak terkait pada jajaran Polri untuk melakukan sumpah mubahalah,” kata Abdullah.

Ia sebelumnya menjelaskan bahwa ajakan mubahalah tersebut akan diadakan pada Rabu (3/3/2021) pukul 14.00-15.00 WIB. Untuk tempat pelaksanaanya sendiri akan disesuaikan setelah mendapat konfirmasi dari pihak Polda Metro Jaya.

3. Pihak kepolisian tidak hadir

#PolisiTakutMubahalah

Pada saat hari pelaksanaan pembacaan sumpah mubahalah kemarin, tidak ada satu pun pihak dari Polda Metro Jaya yang menghadiri acara tersebut. Meski demikian, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) tetap menggelar sumpah mubahalah tersebut.

Pembacaan sumpah mubahalah itu disiarkan langsung lewat akun YouTube Neno Warisman Channel. Semula moderator mempersilakan pihak keluarga, yang diwakilkan oleh Ustaz Syuhada, membacakan sumpah mubahalah tersebut.

Akibat ketidakhadiran pihak kepolisian, banyak pengguna internet (netizen) yang mengecam kepolisian di Twitter menggunakan hastag #PolisiTakutMubahalah.

“Rest area di tutup selamanya! Yang meninggal dijadiin tersangka! Pengen menjaga citra & nama baik serta menghapus tragedi kelam dari catatan pelanggaran HAM di Indonesia. Sadis pak!!! #PolisiTakutMubahalah,” tulis @daahgitu_aja.

“Baru kali ini baca yang udah meninggal ditersangkakan. Entah seperti apa prosesnya. #PolisiTakutMubahalah,” tambah akun @__teruss.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Dwifantya Aquina
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us