Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TOP 5: Jejak Marissa Haque di Dunia Politik hingga Dinasti di DPR RI

Aktris dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada usia 62 tahun. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Intinya sih...
  • Marissa Haque, aktris dan politikus, wafat pada Rabu (2/10/2024) setelah berkarier di dunia politik sejak 2004.
  • Anggota DPR RI 2024-2029 terafiliasi dinasti politik, termasuk milenial dan Gen Z, dengan ikatan keluarga politisi atau pejabat.
  • KPU DKI Jakarta akan menggelar debat perdana Pilkada DKI Jakarta 2024 pada Minggu, 6 Oktober 2024 di JIExpo Kemayoran.

Jakarta, IDN Times - Publik tanah air dikejutkan dengan kabar wafatnya Marissa Haque, Rabu (2/10/2024). Marissa Haque, yang dikenal sebagai aktris dan politikus, meninggalkan jejak panjang dalam dunia politik Indonesia sebelum wafat.

Marissa Haque terjun ke dunia politik pertama kali pada 2004. Sepanjang perjalanannya, dia pernah bergabung ke sejumlah partai politik (parpol).

Selain kabar duka dari Marissa Haque, artikel IDN Times yang banyak dibaca sepanjang Rabu yakni terkait isu sejumlah anggota DPR RI 2024-2029 muda yang terafiliasi dengan dinasti politik. 

Berikut lima berita teratas yang disajikan IDN Times.

 

1. Rekam jejak Marissa Haque di panggung politik

Marissa Haque (Instagram.com/marissahaque)

Marissa Haque memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam dunia politik Indonesia, setelah sebelumnya dikenal luas sebagai aktris film dan bintang iklan terkenal di era 1980-an.

Marissa Haque memulai karier politiknya pada 2004 ketika dia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Di masa itu, dia aktif dalam berbagai kegiatan legislatif hingga 2006.

Pada 2006, Marissa mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Zulkieflimansyah, yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI).

Pencalonannya ini mengakibatkan dirinya harus keluar dari PDIP karena partai tersebut mendukung kandidat lain. PDIP saat itu mengusung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang menang dalam Pilkada Banten 2006.Meskipun gagal dalam Pilkada Banten, Marissa tetap melanjutkan karier politiknya.

Setelah keluar dari PDIP, Marissa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2007. Kemudian pada 2012, dia memutuskan untuk pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Alasannya ingin mengikuti jejak suaminya, Ikang Fawzi, yang juga menjadi kader PAN.

Ini menjadi parpol terakhirnya hingga akhirnya dia cuti berpolitik. Selain di politik, Marissa juga aktif dalam bidang pendidikan, menjadi dosen di berbagai universitas ternama di Indonesia.

 

2. Anies kenang masa kuliah di AS bersama Marissa Haque

Anies Baswedan kenang momen saat kuliah di Amerika dengan Marissa Haque (IDN Times /Elizabeth Chiquita)

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, takziah ke kediaman Marissa Haque di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Rabu (2/10/2024).

Ia mengaku mendapatkan informasi Marissa tutup usia langsung dari keluarga. Anies tiba mengenakan peci hitam dan baju koko warna biru dongker didampingi istrinya, Fery Farhati. 

"Saya dapat kabar dari keluarga. Kebetulan Chiki (putri Marissa) banyak bersama dengan kami beberapa bulan hingga satu tahun terakhir lah, banyak sekali bersama-sama dengan Chiki (bekerja). Saya juga sering bertemu Mas Ikang dan Mba Marissa. Jadi, kaget dengarnya (Marissa tutup usia)," ujar Anies di lokasi.

Marsha Chikita Fawzi atau akrab disapa Chiki diketahui ikut menjadi bagian dari tim kampanye Anies-Muhaimin Iskandar saat Pilpres Februari lalu. Ia ikut menjadi bagian dari tim Ubah Bareng yang mendesain dialog dengan konsep townhall yang diberi nama 'Desak Anies'. 

Saat ditanyakan kenangan bersama Marissa yang paling diingat, Anies mengatakan, ia memiliki memori ketika sama-sama menuntut ilmu pascasarjana di Amerika Serikat.

"Waktu itu, Mbak Marissa juga di sana. Saya dan Fery ingat sekali Mbak Marissa di rumah beberapa waktu. Waktu itu kami kan sama-sama ada di tanah yang jauh dari Indonesia, di Amerika Serikat. Saya sedang kuliah, Mba Marissa juga lagi ambil kuliah. Jadi, kami dekat ketika sama-sama di masa kuliah dulu," katanya. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mendapat informasi Marissa tutup usia sekitar pukul 05.45 WIB. Ia mengaku sangat terkejut karena Marissa tidak diketahui dalam keadaan sakit. 

Anies pun yakin Marissa meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan ditinggikan derajatnya di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Ia turut mengucapkan duka kepada keluarga Marissa yang ditinggalkan, terutama bagi Chiki. 

"Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam melewati ujian yang amat berat ini. Tadi, kami sampaikan kepada Mas Ikang dan anak-anak bahwa ini bukan ujian yang ringan. Bagi yang berpulang mendadak, terasa cepat. Tapi, bagi yang ditinggalkan itu terasa amat berat," ucap dia.

Indonesia, kata Anies, kehilangan salah satu anak bangsa yang banyak berkarya dan berprestasi di bidang budaya, seni dan sosial kemasyarakatan.

 

3. Deretan Anggota DPR RI 2024-2029 muda yang terafiliasi dinasti politik

Penampilan Tokoh Publik Hadiri Pelantikan Anggota DPR RI 2024-2029 (instagram.com/ataliapr)

Sebanyak 580 anggota terpilih DPR RI pada Pileg 2024 resmi dilantik di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Anggota DPR RI 2024-2029 ini berasal dari berbagai generasi, mulai generasi baby boomer, milenial, hingga gen Z.

Menariknya, anggota DPR milenial dan gen Z yang terpilih ternyata masih punya ikatan keluarga dengan politisi atau pejabat, baik hubungan keluarga sebagai anak, keponakan, adik, menantu, atau pun rekan sejawat.

Berdasarkan penelusuran IDN Times, anggota DPR RI yang dilantik pada Selasa, 1 Oktober 2024, dari generasi milenial 25 orang dan gen Z 6 orang, yang diketahui memiliki ikatan keluarga sebagai politisi atau pejabat.

Melansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia, milenial adalah generasi yang lahir pada 1981 hingga 1996. Sedangkan, Gen Z adalah generasi yang lahir pada 1997 hingga 2012.

Berikut daftar anggota DPR RI 2024-2029 dari generasi milenial yang memiliki ikatan keluarga dengan politisi atau pejabat: 

- Rizki Aulia Rahman Natakusumah, dari Dapil Banten I Partai Demokrat (Anak dari Anggota DPR RI 2019-2024, Achmad Dimyati Natakusumah).
- Jamaluddin Idham, dari Dapil Aceh I Partai PDI-Perjuangan (Anak Bupati Nagan Raya 2017-2022, Jamin Idham).
- Syarifah Ainun Jariyah, dari Dapil Banten II Partai PDI-Perjuangan (Anak Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Raden Antam Novambar, S.H., M.Hum., terakhir menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri).
- Ravindra Airlangga, dari Dapil Jabar V Partai Golkar (Anak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartanto).
- Daniel Mutaqien Syaifuddin, dari Dapil Jabar VIII Partai Golkar (Anak Wakil Ketua DPRD Jawa Barat 2014-2016, H. Irianto M. S. Syaifuddin, dan Bupati Indramayu 2010-2018, Anna Sophana).
- Galih Dimuntur Kartasasmita, dari Dapil Jabar IX Partai Golkar (Adik Menteri Perindustrian 2019-2024, Agus Gumiwang Kartasasmita).
- Bramantyo Suwondo, dari Dapil Jateng VI Partai Demokrat [Putra mantan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Gatot M. Suwondo yang juga ipar dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden ke-6 Indonesia, alias sepupu Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas Yudhoyono].  
- Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, dari Dapil Jateng VIII Partai PDI-Perjuangan (Anak dari mantan Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah).
- Muhammad Habibur Rochman, dari Dapil Jatim VIII Partai Nasdem (Adik dari Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra). 
- Sandi Fitrian Noor, dari Dapil Kalimantan Selatan I Partai Golkar (Anak dari Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor).
- Randi Zulmariadi, dari Dapil Kepulauan Riau Partai Nasdem (Anak dari Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina).
- Putri Zulkifli Hasan, dari Dapil Lampung I Partai Amanat Nasional (PAN) (Anak kandung dari Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan).
- Rahmawati Herdian, dari Dapil Lampung I Partai Nasdem (Anak kandung dari Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, dan Herman H. N, mantan Wali Kota dua periode sebelum Eva). 
- Alien Mus, dari Dapil Maluku Utara Partai Golkar (Adik Bupati Kepulauan Sula dua periode, Ahmad Hidayat Mus. Adik dari Bupati Pulau Taliabu dua periode, Aliong Mus, dan adik Bupati Kepulauan Sula 2021-2024, Fifian Adeningsih Mus).
- Gavriel P. Novanto, dari Dapil NTT II Partai Golkar (Anak kandung dari mantan Ketua DPR RI Setyo Novanto).
- Andi Nurdin Halid, dari Dapil Sulsel II Partai Golkar (Anak mantan anggota DPR sekaligus Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan juga kakak dari Andi Abdul Waris Halid, anggota DPD RI terpilih 2024-2029 Sulsel).
- Teguh Iswara Suardi, dari Dapil Sulsel II Partai NasDem (Putra ketiga Bupati Barru, Suardi Saleh, dan Hasnah Syam, anggota DPR 2019-2023 dari Partai NasDem).- Rio Dondokambey, dari Dapil Sulawesi Utara Partai PDI-Perjuangan (Putra sulung Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey).
- Zigo Rolanda, dari Dapil Sumatra Barat I Partai Golkar (Anak dari Bupati Solok Selatan 2021-2024, Khairunas).
- Athari Gauthi Ardi, dari Dapil Sumatera Barat I Partai Amanat Nasional (PAN) (Anak dari Bupati Solok 2021-2024, Epyardi Asda).
- Ahmad Wazir Noviadi, dari Dapil Sumsel II Partai Gerindra (Anak dari Bupati Kabupaten Ogan Ilir 2005-2015 dan Wakil Gubernur Sumatra Selatan 2018-2023, Mawardi Yahya. Kakak dari Panca Wijaya Akbar, Bupati Ogan Ilir 2021-2026 atau keponakan Ridho Yahya, Wali Kota Prabumulih 2013-2023).
- Dewi Yustisiana, dari Dapil Sumsel II Partai Golkar (Anak dari Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Kahar Muzakir. Adik dari anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Wahyu Sanjaya, sekaligus mantan Ketua BPK, Agung Firman Sampurna).
- Prananda Surya Paloh, dari Dapil Sumut I Partai Nasdem (Anak kandung Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh).
- Andar Amin Harahap, dari Dapil Sumut II Partai Golkar (Anak kandung dari Bupati Kabupaten Padang Lawas Utara 2008-2018, Bachrum Harahap).
- Trinovi Khairani, dari Dapil Sumut II Partai Golkar (Anak kandung Khairuddin Syah Sitorus, Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) dua periode. Kakak kandung Erni Ariyanti, DPRD Petahana Terpilih Sumut Dapil 6 2024-2029, dan kakak kandung Hendri Yanto Sitorus, Bupati Labura 2021-2024).

 

4. Debat Pilkada Jakarta akan digelar di JIExpo Kemayoran

ilustrasi Pilkada Jakarta (IDN Times/Adity Pratama)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta memastikan akan menggelar debat perdana Pilkada DKI Jakarta 2024 pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari.

Astri mengatakan, debat perdana yang dihadiri ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Utara.

"Acara rencana digelar di JIExpo," kata dia kepada IDN Times, Rabu (2/10/2024).

Namun, pihaknya belum merinci apa tema yang akan dibahas dalam debat perdana tersebut. Astri memastikan, tema debat akan diumumkan dalam pertemuan teknis yang digelar Kamis, 3 Oktober 2024.

"Besok technical meeting untuk debat akan kami umumkan temanya," tuturnya.

 

5. Nadiem kaget lihat pemerintah begitu mudah ubah regulasi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dalam agenda Gateaways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kaget saat pertama kali masuk ke dalam pemerintahan, karena tak menyangka begitu mudahnya mengubah regulasi di pemerintahan.

Nadiem menyampaikan hal ini di depan 20 negara dan 24 delegasi dari berbagai organisasi internasional dalam agenda internasional Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024).

"Saya terkejut bagaimana mudahnya pemerintah mengubah regulasi atau untuk mengadaptasi kebijakan," kata Nadiem dalam sambutannya di Sanur, Bali, Selasa (2/10/2024).

Melihat hal ini, Nadiem pun memanfaatkan kondisi tersebut dan merancang upaya transformasi teknologi di bidang pendidikan Indonesia saat dia menjabat.

Dia mengatakan, ada upaya mengubah paradigma, cara pandang pemerintahan menghadirkan aplikasi pendukung pembelajaran. Karena sebelumnya kebijakan seperti produk teknologi, selalu dibuat berdasarkan pemikiran sepihak dari pemerintah.

"Kami mencoba menggeser dari top-down centric ke user centric. Dimana kami mendesain yang berpusat pada pengguna, dan ini yang sangat penting. Tidak hanya untuk kualitas produk, tetapi juga untuk kualitas kebijakan itu sendiri," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us