Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wakil Ketua DPD Mahyudin Kutuk Ucapan Edy Mulyadi yang Hina Kalimantan

Youtube

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin mengutuk Edy Mulyadi yang menyatakan Kalimantan tempat buang anak jin. Dia mengatakan, pernyataan Edy bisa memecah belah masyarakat.

"Terus terang saya selaku orang Kalimantan, merasa tersinggung dengan pernyataan bernada menghina yang dilakukan orang bernama Edy Mulyadi, mengenai Kalimantan dan warganya,” ujar Mahyudin dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).

“Saya mengutuk keras perbuatannya yang merendahkan harkat dan martabat orang Kalimantan. Saya berharap orang seperti Edy Mulyadi ini segera ditangkap, atas perbuatannya yang bisa menimbulkan keonaran, dan perpecahan di tengah masyarakat," sambungnya.

 

1. Indonesia butuh semangat persatuan

Gedung MPR DPR RI (IDN Times/Marisa Safitri)

Lebih lanjut, Mahyudin mengatakan, Indonesia sangat membutuhkan semangat persatuan. Oleh karenanya, dia meminta semua pihak untuk menjaga sikap dan perilaku dalam membuat pernyataan.

"Maka lebih baik, kurangi pernyataan yang menimbulkan perpecahan. Apalagi ia tidak memahami mengenai Kalimantan dan masyarakat yang tinggal di sana,” ucapnya.

2. Edy Mulyadi sebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak

Desain final Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Sebelumnya, video pernyataan Edy Mulyadi terkait IKN Nusantara. Ia menyebut Kalimantan Timur yang akan jadi ibu kota negara baru merupakan tempat jin buang anak.

"Bisa memahami gak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujarnya dikutip IDN Times, Minggu (23/1/2022).

3. Pasar ibu kota baru disebut sebagai kuntilanak

Desain final Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Edy mengatakan pasar di Kalimantan yang nantinya jadi IKN adalah kuntilanak dan genderuwo. "Pasarnya siapa?" ucapnya.

"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," sambungnya.

Edy mengklaim tidak ada masyarakat yang mau pindah ke Penajam. "Mana mau tinggal di Gunungsari, Jakarta pindah ke Kalimantan, Penajam sana untuk beli rumah di sana," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us