Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamenkomdigi: Jurnalis Punya Peran Penting Sebagai Penyaring Informasi

WhatsApp Image 2025-09-02 at 15.02.27 (1).jpeg
Wamen Komdigi, Nezar Patria bicara fitur live tiktok yang dipotos. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Verifikasi jadi pembeda jurnalisme profesional dengan pembuat konten media sosial. Konten jurnalis memiliki standar terverifikasi, berbeda dengan kurang berkualitasnya konten media sosial.
  • Jurnalis punya peran dalam membentuk sejarah bangsa. Pers memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia dan menjadi bukti bahwa hasil kerja jurnalis adalah pilar peradaban.
  • Wartawan punya tanggung jawab untuk tidak menyesatkan masyarakat. Mereka harus menyampaikan informasi yang baik dan berkualitas agar bisa bermanfaat bagi masyarakat serta menjaga kohesi sosial dan persatuan bangsa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan adanya urgensi dari praktik jurnalisme profesional. Menurutnya, jurnalis menjadi pilar untuk menjaga kesatuan bangsa, serta penyaring informasi di tengah masif dan kacaunya arus informasi di ruang digital.

“Jurnalisme profesional bisa menjadi rumah penjernih informasi. Wartawan yang bekerja menjernihkan informasi, mengembalikan integritas dari informasi yang beredar di tengah kekacauan informasi digital,” kata Nezar pada Selasa (2/9/2025), dilansir ANTARA, Rabu (3/9/9/2025).

1. Verifikasi jadi pembeda jurnalisme profesional dengan pembuat konten media sosial

ilustrasi seorang jurnalis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seorang jurnalis (pexels.com/cottonbro studio)

Nezar menyampaikan karya jurnalisme profesional berbeda dengan dengan konten-konten media sosial yang ada. Menurut dia, hasil konten yang dipublikasi jurnalis memiliki standar yang telah terverifikasi.

Pembuat konten media sosial yang saat ini ada di ruang digital umumnya kurang berkualitas karena tidak ada verifikasi informasi yang disampaikan.

“Kalau ditanya apa kualitas dari sebuah informasi, jawabannya akurasi. Nomor dua akurasi. Nomor tiga juga akurasi. Inilah yang harus kita jaga agar jurnalisme tetap relevan dan dipercaya publik,” kata Nezar.


2. Jurnalis punya peran dalam membentuk sejarah bangsa

Presiden RI Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis kawakan untuk wawancara dengan pertanyaan spontan apa pun on the record di perpustakaan pribadinya di kediaman Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Presiden RI Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis kawakan untuk wawancara dengan pertanyaan spontan apa pun on the record di perpustakaan pribadinya di kediaman Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Sementara, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat menyampaikan jurnalis profesional memiliki peranan penting dalam membentuk sejarah bangsa.

Dia mengambil contoh peran penting pers dalam hal kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, berita baik yang dibuat oleh jurnalis dan disebarkan melalui surat kabar maupun radio menjadi bukti bahwa hasil kerja jurnalis adalah pilar peradaban.

“Kemerdekaan Indonesia diakui dunia bukan hanya karena proklamasi, tetapi karena diplomasi kata-kata yang dibawa wartawan. Pers bukan sekadar pemberi informasi, tetapi pilar peradaban,” kata dia.

3. Wartawan punya tanggung jawab untuk tidak menyesatkan masyarakat

Ilustrasi jurnalis (IDN Times/Lia Hutasoit)
Ilustrasi jurnalis (IDN Times/Lia Hutasoit)

Komaruddin menyampaikan wartawan Indonesia punya tanggung jawab untuk tidak menyesatkan. Mengingat banyak informasi di era digital acap kali menyesatkan masyarakat.

Menurut dia, jurnalis harus mampu menyampaikan informasi yang baik dan berkualitas agar bisa bermanfaat bagi masyarakat, seperti makanan dan minuman yang disediakan oleh juru masak.

“Jika informasinya sehat, masyarakat akan tumbuh kuat. Tapi jika beracun, ia bisa merusak tatanan sosial dan politik. Di sinilah tanggung jawab besar wartawan: menjaga kohesi sosial dan persatuan bangsa dari Aceh sampai Papua,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Proses Transformasi Kemenag ke BP Haji Dikawal Sekjen

03 Sep 2025, 13:29 WIBNews