5 Negara yang Pernah Mengganti Nama, Terbaru Turki

Nama melambangkan identitas diri, tidak terkecuali nama suatu negara. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa negara memutuskan berganti nama dengan berbagai alasan. Fenomena pergantian nama ini adalah hal yang umum terjadi. Seperti Turki yang belum lama ini telah resmi berganti nama menjadi Turkiye. Sebelum Turki, telah ada beberapa negara yang memutuskan berganti nama. Berikut adalah deretan negara yang pernah mengganti nama, melansir situs Brightside dan The Indian Express.
1. Turki menjadi Turkiye

Bulan Juni ini Turki telah resmi berganti nama menjadi Turkiye. Perubahan nama itu sudah disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas permintaan langsung dari Ankara. Nama baru Turkiye kini sudah resmi dapat digunakan dalam berbagai bahasa asing.
Pergantian nama ini dimaksudkan agar Turki dapat mengubah citra negara mereka, sekaligus ingin memisahkan diri dari konotasi negatif serta kesamaan dengan sebutan nama burung. Menurut Presiden Turki Erdogan, arti Turkiye merepresentasi nilai-nilai terbaik rakyat Turki dari budaya dan peradabannya
2. Holland menjadi Netherland (Belanda)

Nama Holland memang lebih ringkas dan mudah diingat, namun sejak Januari 2020 Belanda mengalami pergantian nama internasional. Mereka mengubah nama Holland yang selama ini telah melekat dan dikenal, dengan menetapkan Netherland sebagai satu-satunya sebutan internasional untuk negeri kincir angin tersebut.
Melalui brand baru tersebut, pemerintah Netherlands ingin dikenal sebagai negara yang terbuka, inventif dan inklusif. Selain itu, sektor pariwisata merupakan alasan utama dibalik nama baru Netherland, karena selama ini jumlah turis lebih terfokus di provinsi Holland, bukan Belanda secara keseluruhan.
3. Ceylon menjadi Sri Lanka

Negara Sri Lanka dulunya bernama Ceylon. Nama tersebut merupakan pemberian Portugis untuk wilayah jajahannya pada tahun 1505. Sri Lanka kemudian menjadi bagian dari kerajaan Inggris dan merdeka pada tahun 1948.
Akhirnya pada tahun 2011 lalu, untuk menghilangkan segala bentuk peninggalan kolonialisme, pemerintah Ceylon resmi mengubah nama negaranya menjadi Sri Lanka. Nama baru itu terkesan lebih dekat ke bahasa Sinhala dan Tamil, dua kelompok mayoritas di negara pulau tersebut.
4. Burma menjadi Myanmar

Burma adalah nama negara di kawasan Asia Tenggara yang kemudian berubah menjadi Myanmar pada tahun 1989. Pemberian nama baru Myanmar yang diberikan oleh Junta militer yang berkuasa saat itu, bertujuan agar etnis non Burma ikut merasa menjadi bagian dari negara tersebut.
Meski perubahan nama Myanmar telah diakui oleh mayoritas negara PBB, namun nama baru itu tidak sepenuhnya diakui oleh dunia internasional. Dua negara besar seperti Amerika Serikat dan Inggris masih belum mau mengakuinya. Menurut mereka perubahan tersebut tidak sah, karena dibuat tanpa persetujuan rakyat.
5. Siam Menjadi Thailand

Masih seputar Asia Tenggara, negara Thailand yang selama ini kita kenal, juga pernah berganti nama. Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara mana pun. Selama berabad-abad lamanya, wilayah itu diperintah oleh seorang raja dan dikenal dengan nama Siam.
Setelah terjadi kudeta pada tahun 1932, nama Siam berganti menjadi Thailand dalam perwujudan yang lebih modern berupa monarki konstitusional. Perubahan nama Siam menjadi Thailand diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Plaek Pibulsonggram pada tahun 1939. Dalam bahasa lokal, nama itu diucapkan sebagai Prathet Thai yang berarti negara orang-orang bebas.
Nama suatu negara mencakup aspek sejarah dan kebanggaan tersendiri. Dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan proses yang lama untuk suatu negara berganti nama. Akankah ada negara setelah Turki yang berganti nama?