Anggota Parlemen Kenya Tewas Ditembak, Diduga Pembunuhan Terencana

Jakarta, IDN Times - Seorang anggota parlemen oposisi di Kenya tewas ditembak pada Rabu (30/4/2025) malam. Polisi menduga penembakan fatal itu merupakan pembunuhan berencana.
Dilansir dari Al Jazeera, Charles Ong'ondo Were ditembak setelah mobilnya berhenti di lampu lalu lintas di Jalan Ngong di ibu kota Nairobi. Seorang penumpang sepeda motor kemudian melepaskan tembakan ke arahnya dari jarak dekat. Politikus tersebut segera dilarikan ke rumah sakit oleh sopir dan pengawalnya, namun nyawanya tak terselamatkan.
“Sifat kejahatan ini tampaknya ditargetkan dan direncanakan. Saat ini masih terlalu dini untuk memberikan rincian lebih lanjut,” kata juru bicara Kepolisian Nasional, Muchiri Nyaga.
1. Were pernah mengatakan bahwa hidupnya dalam bahaya
Motif pembunuhan tersebut masih belum jelas, namun Were pernah mengatakan bahwa sejumlah preman bayaran berencana untuk membunuhnya. Ia mengaitkan rencana tersebut dengan persaingan politik lokal.
Were menjabat sebagai legislator untuk daerah pemilihan Kasipul di wilayah barat Kenya. Ia mewakili partai berhaluan tengah-kiri, Orange Democratic Movement (ODM). Pada Februari 2024, ia mengungkapkan kekhawatirannya atas meningkatnya kekerasan dan kerusuhan dalam acara-acara publik di Kasipul.
“Saat kalian mendengar saya telah dibunuh, Kasipul tidak akan pernah sama lagi. Tapi saya tahu mereka tidak akan membunuh saya karena saya punya Alkitab di ponsel dan satu lagi di bawah bantal,” kata Were saat itu, dilansir dari BBC.
2. Presiden perintahkan penyelidikan menyeluruh
Dalam pernyataan di X, Presiden Kenya William Ruto, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Were dan masyarakat Kasipul. Ia juga memerintahkan polisi untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas serangan tersebut.
"Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ruto.
Rekan-rekan sesama legislator juga mengungkapkan keterkejutan mereka atas pembunuhan tersebut. Mereka menuntut agar penyelidikan segera dilakukan dan pelaku dihukum berat.
Ketua Parlemen, Moses Wetang'ula, menyebut penembakan itu sebagai peristiwa yang menghancurkan. Menurutnya, Were merupakan sosok yang terhormat dan tak kenal takut.
3. Were dibunuh dengan darah dingin
Mantan Perdana Menteri Kenya sekaligus pendiri partai ODM, Raila Odinga, juga mengecam pembunuhan tersebut. Ia mengatakan bahwa Were dibunuh dengan darah dingin oleh seorang pembunuh bayaran.
“Kami telah kehilangan putra tanah air yang gagah berani!” tambahnya.
Odinga menggugat hasil pemilu 2022 setelah kalah dari Ruto. Dalam petisinya ke Mahkamah Agung, ia mengklaim bahwa pemilu tersebut telah dicemari oleh berbagai penyimpangan.
Pada Maret 2025, Odinga dan Ruto menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam pemerintahan berbasis luas, yang turut didukung oleh Were.