AS Desak UE Beli Migasnya untuk Pembebasan Tarif

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menganjurkan Uni Eropa (UE) mengurangi defisit neraca perdagangannya dengan AS. Ia mendesak Brussels untuk meningkatkan pembelian sumber daya energi dari Washington.
Pekan lalu, Trump sudah menyatakan penetapan tarif baru kepada UE sebesar 20 persen kepada blok Eropa. Alhasil, UE menyatakan akan mempersiapkan tarif balasan kepada AS terkait dengan keputusan Trump ini.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan kepada perusahaan Prancis dan Eropa untuk tidak berinvestasi di AS sementara waktu. Langkah itu merupakan balasan atas kebijakan tarif dari pemerintahan Trump.
1. Klaim Eropa mampu beli energi dari AS sebesar Rp5.918 triliun

Trump mengatakan bahwa UE harus berkomitmen membeli sumber daya energi dari AS senilai 350 miliar dolar AS (Rp5.918 triliun). Dengan ini, AS bersedia membebaskan tarif kepada barang impor dari Eropa.
"Kami memiliki defisit perdagangan dengan UE senilai 350 miliar dolar AS dan ini akan hilang dengan cepat. Salah satu cara untuk menghilangkan ini secara mudah dan cepat dengan membelai energi dari kami. Mereka (UE) mampu membeli energi kami," terang Trump, dilansir Politico.
Ia menambahkan bahwa terdapat ketetapan tarif yang bersifat permanen dan ada pula negosiasi yang dapat dilakukan. Ia menyebut, terdapat beberapa masalah yang lebih dari sekedar tarif pajak.
Trump mengklaim hanya akan menyetujui perjanjian yang adil dan baik untuk AS. Ia tidak akan menyetujui persetujuan yang hanya menguntungkan negara lain karena ia mendorong kebijakan America First.
2. UE tawarkan penetapan nol tarif kepada AS
Komisaris Perdagangan UE, Maros Sefcovic, mengatakan bahwa UE akan menawarkan tarif nol untuk mobil dan barang industri lainnya dalam menanggapi perang dagang dengan AS.
"Kami mengusulkan tarif nol kepada mobil, dan berbagai barang industri lainnya, seperti produk farmasi, karet, dan mesin. Sekarang kami berada di tahap awal diskusi karena AS menganggap tarif ini bukan sebagai langkah taktis, tapi sebagai kebijakan korektif," ungkapnya, dikutip The Guardian.
Ia menambahkan, UE akan tetap terbuka dan mendorong upaya negosiasi dengan AS. Sefcovic menyebut UE tidak memungkiri terkait kemungkinan penetapan kebijakan tarif balasan kepada AS.
3. UE akan terapkan tarif balasan kepada AS sebesar 25 persen

Komisi Eropa sudah mengusulkan rencana penetapan tarif balasan sebesar 25 persen kepada sejumlah barang impor dari AS. Dalam dokumen tersebut, barang dari AS akan dikenakan tarif mulai 16 Mei dan 1 Desember 2025.
Melansir TVP World, barang yang terdampak tarif tersebut meliputi berlian, telur, alat pembersih gigi, sosis, dan daging ayam. Sementara, kacang almon dan kedelai akan mendapatkan tarif mulai 1 Desember 2025.
Sefcovic mengungkapkan bahwa tarif ini akan berdampak kecil dibandingkan penetapan tarif balasan sebelumnya yang mencapai 26 miliar euro (Rp480,7 triliun).
Sementara itu, tarif dari Trump ini cukup mengkhawatirkan Prancis dan Italia karena sebagian besar wine dari negaranya diekspor ke AS. Negara-negara UE rencananya akan memutuskan kebijakan ini pada Rabu (9/4/2025).