Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Klaim 20 Negara Sudah Bergabung dalam Koalisi Lawan Houthi 

bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Amerika Serikat mengumumkan, sudah 20 negara yang bergabung dalam koalisi untuk operasi pengamanan maritim di Laut Merah.

“Kami akan mengizinkan negara-negara lain untuk membicarakan partisipasinya,” ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan, Patrick Ryder, dilansir Reuters.

Houthi belakangan melakukan serangkaian aksi pembajakan terhadap kapal-kapal yang melalui Laut Merah. Imbasnya, aktivitas perdagangan internasional terganggu.

1. Kontribusi setiap negara

Rekaman milisi Houthi dalam sebuah aksi pembajakan kapal di Laut Merah. (youtube.com/Reuters)

Pentagon tidak mengumumkan nama delapan negara yang baru tergabung dalam koalisi ini. Hal tersebut juga sekaligus memperlihatkan sensivitas politik imbas konflik di Jalur Gaza.

Operation Prosperity Guardian yang diadakan AS ini pertama kali diumumkan pada Selasa. Ryder mengatakan, setiap negara yang tergabung akan memberikan kontribusinya masing-masing dengan ikut berpartisipasi dalam patroli di Laut Merah.

“Dalam beberapa kasus, dukungan itu akan mencakup pengerahan kapal. Dalam kasus lain, partisipasi dapat berupa staf atau jenis dukungan lainnya,” katanya.

2. Dukungan Houthi untuk Gaza

Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Krisis di Laut Merah terjadi akibat serangan Israel terhadap Gaza yang tak kunjung berhenti. Houthi berjanji untuk tidak menghentikan aksinya di Laut Merah sampai perang Gaza selesai.

"Kelompok Houthi hanya akan menghentikan serangan jika kejahatan Israel di Gaza berhenti. Dan makanan, obat-obatan dan bahan bakar diizinkan menjangkau penduduk yang terkepung,” kata pejabat senior Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, dikutip Al Jazeera.

Mereka juga mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti melakukan aksinya meskipun AS mengumumkan koalisi pengamanan di perairan internasional tersebut.    

“Posisi kami tidak akan berubah terhadap isu Palestina, baik aliansi angkatan laut dibentuk atau tidak,” kata pejabat Houthi, Mohammed Abdulsalam.

3. Korban Gaza terus meningkat

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Perang di Jalur Gaza masih terus berlanjut hingga saat ini. Pada Jumat, jumlah korban tewas mencapai 20.057 menurut laporan Al Jazeera.

Mayoritas korban merupakan wanita dan anak-anak. Sementara itu, jumlah korban terluka mencapai lebih dari 53 ribu orang.

Fasilitas publik seperti rumah sakit sudah hampir runtuh total di wilayah Gaza. Beberapa rumah sakit hancur akibat serangan pengeboman Israel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us