Bentrokan di Penjara Terbesar Ekuador Tewaskan 15 Narapidana

Jakarta, IDN Times - Bentrok antarnarapidana di penjara terbesar dan paling berbahaya di Ekuador, Litoral Penitentiary, pada Selasa (12/11/2024) mengakibatkan 15 orang tewas dan 14 lainnya terluka. Kejadian ini menjadi insiden penjara paling berdarah yang dihadapi pemerintahan Presiden Daniel Noboa.
Pihak berwenang mengaitkan kekerasan ini dengan ketegangan internal di antara para narapidana, meski belum memberikan rincian lebih lanjut. Kekerasan yang berulang di penjara ini menyoroti krisis penjara di Ekuador yang semakin parah, di mana pemerintah Noboa terus berjuang mengatasi masalah keamanan dalam fasilitas penahanan.
1. Ketegangan di Litoral Penitentiary
Bentrok terbaru di Litoral Penitentiary ini bukan yang pertama. Penjara tersebut memiliki sejarah kekerasan, termasuk insiden 2021 yang menewaskan 119 orang. Ketegangan antara kelompok narapidana sering memicu pertikaian berdarah.
Seorang pejabat kepolisian yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa penjara di Ekuador kini tak hanya menjadi tempat rehabilitasi, tetapi juga medan pertempuran antargeng.
Selain itu, kurangnya pengawasan serta kondisi penjara yang penuh sesak turut memperburuk situasi. Kapasitas penjara yang hanya mampu menampung sekitar 5 ribu orang kini dihuni oleh hampir 10 ribu narapidana.
2. Upaya pemerintah dalam mengatasi krisis
Presiden Noboa telah menetapkan peningkatan keamanan sebagai prioritas, termasuk di dalam penjara. Pada Januari lalu, ia bahkan mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk mengambil alih pengendalian di fasilitas-fasilitas penahanan. Namun, upaya tersebut belum mampu meredam kekerasan.
"Militerisasi penjara hanyalah langkah awal, tetapi penanganan akar masalah memerlukan reformasi yang mendalam," kata pejabat dari Kementerian Keamanan Publik, dikutip dari Associaed Press.
Pemerintah Ekuador juga berupaya menekan angka kekerasan melalui pelatihan petugas penjara dan pemberantasan korupsi, namun kondisi ekonomi yang sulit menjadi tantangan tersendiri.
3. Dampak pada stabilitas nasional
Kekerasan di Litoral Penitentiary ini mempengaruhi stabilitas nasional dan keamanan publik di Ekuador. Kekerasan dalam penjara merefleksikan situasi keamanan yang memburuk di negara Andean ini, yang juga mengalami peningkatan angka pembunuhan.
Pada 2023, Ekuador mencatat rekor 47 pembunuhan per 100 ribu penduduk. Warga Ekuador pun semakin khawatir atas keselamatan mereka.
“Krisis penjara ini menambah beban bagi pemerintah, terutama dalam menghadapi ancaman geng bersenjata yang menyusup ke dalam masyarakat," kata seorang pengamat keamanan di negara ini, dilansir dari ABC News.