Berkomplot dengan Israel, Komandan Hamas Kabur dari Penjara Gaza

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan komandan Hamas yang dituduh memberikan informasi rahasia kepada Israel melarikan diri dari penjara di Jalur Gaza. Agen ganda bernama Abed al-Karim Abu Odeh tersebut ditangkap oleh Hamas pada tahun 2019.
Dia dicurigai memetakan terowongan bawah tanah dengan alat pelacak yang diperoleh dari otoritas Israel. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dikuasai Hamas, Eyad Al-Bozm, mengatakan Abu Odeh melarikan diri dari penjara pada Sabtu (29/1/2022) pagi.
Pada Sabtu malam, petugas keamanan Hamas menggrebek rumah Abu Odeh dan menangkap beberapa anggota kelauarganya. Mereka menggeledah rumah dan merusak beberapa perabotan, dikutip dari The Jerussalem Post.
1. Hamas tawarkan hadiah untuk mereka yang punya informasi keberadaan Abu Odeh
Belum diketahui bagaimana cara yang digunakan Abu Odeh dalam pelariannya dari penjara Ansar di jalur Gaza. Namun beberapa orang yang diduga membantu pelarian Abu Odeh telah ditangkap oleh pasukan keamanan Hamas.
Pejabat Hamas menggambarkan Abu Odeh sebagai tahanan keamanan yang sangat berbahaya. Mereka bahkan menawarkan hadiah kepada mereka yang mau memberikan informasi soal keberadaannya.
Abu Odeh merupakan seorang komandan tertinggi Brigade Izzadin al-Qassam, sayap militer Hamas. Upaya pelariannya dari penjara yang dijaga ketat dilihat warga Palestina sebagai suatu hal yang memalukan bagi Hamas.
2. Hamas perketat penjagaan perbatasan
Abu Odeh diperkirakan akan berusaha menyeberangi perbatasan menuju Israel. Olehnya itu, Hamas mengetatkan penjagaan di sejumlah titik perbatasan terutama dengan memberlakukan blokade laut untuk mencegah Abu Odeh melarikan diri dari kantong pantai melalui Laut Mediterania.
Hamas juga memperingatkan para nelayan di Jalur Gaza untuk tidak membantu Abu Odeh. Beberapa penghalang jalan juga telah didirikan dalam seluruh jalur yang digambarkan sebagai suasana histeris, mengutip World Israel News.
3. Informasi jalur terowongan Hamas penting bagi Israel

Penahanan Abu Odeh karena memberikan serangkaian informasi keberadaan terowongan Hamas kepada Israel. Terowongan-terowongan ini menjadi kunci penting bagi operasi yang dilakukan Hamas sekaligus menjadi hal yang menyulitkan Israel.
Selama perang Israel-Gaza pada Mei 2021, informasi keberadaan terowongan tersebut menjadi alat penting bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Angkatan Udara meluncurkan serangan untuk menghancurkan terowongan yang disebut telah digunakan untuk menyelundupkan senjata.
Pada Desember 2021, Israel menyelesaikan pembangunan tembok penghalang berteknologi tinggi sepanjang 65 kilometer yang membentang di atas dan di bawah tanah di perbatasan dengan Jalur Gaza. Tembok penghalang tersebut untuk mencegah pembangunan terowongan Hamas di kemudian hari.