Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolsonaro Bantah Dalangi Kudeta Brasil, Tapi Akui Berupaya Pertahankan Kekuasaan

Mantan presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (Palácio do Planalto from Brasilia, Brasil, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Mantan presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (Palácio do Planalto from Brasilia, Brasil, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Bolsonaro melakukan upaya untuk mengulang pemilu dan memenjarakan tokoh-tokoh penting
  • Para kepala militer membantah tuduhan membantu Bolsonaro
  • Bolsonaro membantah semua tuduhannya

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro membantah dirinya mendalangi rencana kudeta dalam persidangannya di Mahkamah Agung. Namun, Bolsonaro mengaku ikut serta dalam pertemuan untuk membahas cara alternatif untuk tetap berkuasa setelah kekalahannya dalam pemilu 2022.

Mengutip BBC, Bolsonaro kalah tipis dari Lula da Silva pada 2022, tetapi tidak pernah mengakui kekalahannya secara terbuka. Seminggu setelah pelantikan Lula, ribuan pendukung Bolsonaro menyerbu gedung-gedung pemerintahan di ibu kota Brasilia dalam apa yang menurut penyelidik federal merupakan upaya kudeta.

Mantan pemimpin Brasil itu menjadi terdakwa keenam dari delapan orang yang diperiksa sejak persidangan dimulai pada Senin. Para terdakwa itu termasuk empat mantan menteri Bolsonaro, tiga di antaranya adalah jenderal angkatan darat, mantan komandan angkatan laut, dan mantan tangan kanan Bolsonaro, Letkol Mauro Cid.

1. Bolsonaro melakukan upaya untuk mengulang pemilu dan memenjarakan tokoh-tokoh penting

Cid, seorang terdakwa yang telah menjadi saksi negara, mengatakan kepada pengadilan bahwa Bolsonaro telah menerima dan membaca rancangan dekrit untuk deklarasi keadaan darurat. Mantan pemimpin Brasil itu kemudian menyunting dokumen tersebut, yang akan membuka jalan bagi langkah-langkah untuk mengulang pemilu dan pemenjaraan beberapa tokoh penting.

Mantan tangan kanan Bolsonaro itu mengatakan bahwa mantan bosnya berusaha menemukan penipuan dalam sistem pemungutan suara elektronik, dengan harapan untuk meyakinkan angkatan bersenjata untuk melakukan sesuatu. Namun, langkah tersebut gagal dilakukan, dilansir The Guardian.

Cid juga bersaksi bahwa dirinya telah menerima uang tunai dalam peti anggur dari mantan calon wakil presiden Bolsonaro dan Menteri Pertahanan, Walter Braga Netto. Para penyelidik mengatakan uang itu ditujukan untuk membiayai operasi pasukan khusus untuk membunuh Lula, beserta Wakil Presidennya, Geraldo Alckmin, dan mantan kepala pengadilan pemilu, Alexandre de Moraes.

2. Para kepala militer membantah tuduhan membantu Bolsonaro

Mantan kepala angkatan udara dan angkatan darat sebelumnya telah mengatakan kepada polisi bahwa mereka menentang rencana Bolsonaro selama pertemuan tersebut. Namun, keduanya mengatakan mantan komandan angkatan laut berjanji untuk mendukung Bolsonaro.

Dilaporkan France24, komandan angkatan laut di bawah Bolsonaro, Almir Garnier, membantah bahwa mantan presiden Brasil itu telah membahas deklarasi keadaan darurat dengan pejabat militer. Dirinya juga membantah tuduhan menawarkan pasukan angkatan laut kepada Bolsonaro.

Menteri kehakiman Bolsonaro, Anderson Torres, juga membantah tuduhan telah berpartisipasi dalam penyusunan apa yang disebut sebagai rancangan kudeta. Para penyelidik menyebut rencana tersebut ditemukan di rumahnya.

3. Bolsonaro membantah semua tuduhannya

ilustrasi bendera Brasil (unsplash.com/Samuel Costa Melo)
ilustrasi bendera Brasil (unsplash.com/Samuel Costa Melo)

Bolsonaro membantah semua tuduhan kepadanya. Dia menyebut pengadilan tidak punya alasan untuk menghukumnya. Mantan presiden Brasil dan rekan terdakwanya terancam hukuman penjara hingga 40 tahun jika terbukti bersalah.

"Kudeta adalah sesuatu yang keji. Kudeta bahkan bisa dengan mudah dimulai. Hari setelahnya tidak dapat diprediksi dan merugikan semua orang. Brasil tidak mungkin mengalami hal seperti itu, dan hipotesis semacam itu bahkan tidak pernah dipertimbangkan selama pemerintahan saya," ungkap Bolsonaro.

Setelah kesaksian para terdakwa berakhir, jaksa penuntut dan pembela akan memiliki waktu lima hari untuk meminta penyelidikan lebih lanjut guna mengumpulkan bukti baru, yang nantinya dapat diterima atau ditolak. Setelah itu, akan ada argumen akhir sebelum akhirnya putusan pengadilan keluar pada paruh kedua tahun ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us