Camerlengo, Pimpin Vatikan Saat Kursi Paus Kosong

- Kardinal Kevin Farrell memimpin Vatikan sementara setelah kematian Paus Fransiskus.
- Tugas camerlengo meliputi verifikasi kematian Paus, pengelolaan urusan Vatikan, dan persiapan pemilihan Paus baru.
- Camerlengo berperan penting dalam persiapan konklaf untuk memilih Paus baru.
Jakarta, IDN Times - Kardinal Kevin Farrell resmi memimpin Vatikan sementara setelah kematian Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025). Farrell menjabat sebagai camerlengo atau kardinal yang ditugaskan Paus menangani masa peralihan kepemimpinan Katolik.
Tugas camerlengo meliputi verifikasi kematian Paus, pengelolaan urusan Vatikan, dan persiapan pemilihan Paus baru. Farrell mengumumkan kematian Paus Fransiskus dan kini mengelola Tahta Suci selama sede vacante (kursi kosong).
Posisi camerlengo menjamin stabilitas administrasi Gereja Katolik saat peralihan. Kardinal kelahiran Dublin ini hanya berwenang mengurus administrasi harian dan tidak boleh membuat keputusan doktrinal atau kebijakan besar, karena hal tersebut menjadi hak Paus berikutnya. Menariknya, Paus Leo XIII dan Pius XII sempat menjabat sebagai camerlengo sebelum terpilih sebagai Paus.
1. Tugas camerlengo saat Paus meninggal
Tugas pertama camerlengo adalah memverifikasi kematian Paus. Ritual ini telah mengalami perubahan seiring waktu. Dahulu, camerlengo memanggil nama baptis Paus tiga kali sambil mengetuk dahinya dengan palu perak.
Melansir Britannica, cara ini terakhir dipakai saat kematian Paus Pius XI tahun 1939. Sekarang prosesnya lebih sederhana, yaitu menutupi wajah Paus dengan kerudung dan membuat sertifikat kematian resmi yang dilampirkan pada dokumen dari Departemen Kesehatan Vatikan.
Camerlengo juga menyegel kamar dan kantor Paus, mengambil alih Istana Vatikan, serta memberitahu kematian Paus kepada kardinal vikaris Roma dan kardinal imam agung Basilika Santo Petrus. Kardinal Dekan lalu menyampaikan berita ini kepada semua kardinal, duta besar di Tahta Suci, dan pemimpin negara dunia. Sebelumnya, Camerlengo juga bertugas menghancurkan cincin Paus (Cincin Nelayan) dan segel timah yang dulu dipakai untuk menyegel dokumen resmi kepausan.
Selama masa kekosongan, camerlengo mengelola aset dan hak Tahta Suci. Ia memimpin komite tiga kardinal lain dalam tugasnya. Camerlengo berhak meminta informasi keuangan dari departemen Vatikan, termasuk rincian urusan penting yang sedang berjalan. Ia juga boleh meminta laporan anggaran dan keuangan Tahta Suci untuk tahun lalu dan tahun depan.
Camerlengo berperan penting dalam persiapan konklaf, yaitu pertemuan kardinal untuk memilih Paus baru. Ia bekerja dengan tiga kardinal yang mewakili kelompok uskup, imam, dan diakon untuk menyiapkan konklaf.
Camerlengo mengatur pertemuan para kardinal sebelum konklaf dan memastikan proses pemilihan berjalan tertib dan rahasia. Setelah Paus baru terpilih, tugas camerlengo berakhir, namun biasanya Paus baru tetap mempertahankan camerlengo dari pendahulunya.
2. Sejarah jabatan camerlengo dalam Gereja Katolik
Istilah camerlengo berasal dari bahasa Latin abad pertengahan "camarlingus" yang berarti "chamberlain" atau pelayan kamar raja. Jabatan ini muncul pada abad ke-12 sebagai gerejawan yang diangkat Paus untuk memimpin administrasinya. Pada abad ke-13, jabatan ini berubah sehingga tidak berakhir saat Paus wafat. Camerlengo awalnya mengurus camera thesauraria, kantor yang dibentuk abad ke-11 untuk mengelola keuangan Kuria Romawi dan harta Tahta Suci.
Selama Kepausan Avignon (1309-1377), saat tujuh Paus berturut-turut tinggal di Avignon, Prancis dan bukan di Roma, camerlengo menjadi penasihat utama Paus. Peran ini semakin penting dan terkenal. Saat kursi kepausan kosong, camerlengo juga berwenang mencetak uang. Pada abad ke-13 dan ke-14, camerlengo mendapat berbagai tugas peradilan, bukan hanya masalah pajak tapi juga kasus pidana dan perdata tertentu.
Paus Urban VI tahun 1379 memperluas wewenang camerlengo ke semua kasus hukum terkait hak dan kepentingan Kamar Apostolik (perbendaharaan kepausan). Sejak abad ke-15, diputuskan hanya kardinal yang boleh menjabat posisi ini. Peraturan Paus Gregorius XV tahun 1621 menetapkan tugas ini sebagai bendahara utama Paus.
Setelah Negara Kepausan jatuh tahun 1870 dan Paus kehilangan kekuasaan duniawi, jabatan camerlengo kehilangan banyak peran pemerintahannya. Tugasnya menyempit hanya saat kursi kepausan kosong. Paus Fransiskus memperbarui peran camerlengo dalam peraturan Praedicate evangelium (2022) yang mereformasi administrasi Vatikan. Fransiskus menghapus lembaga Kamar Apostolik dan menghubungkan tugas camerlengo dengan badan baru urusan keuangan, yaitu Dewan Ekonomi dan Sekretariat Ekonomi.
3. Kardinal Kevin Farrell menjabat camerlengo di masa transisi saat ini
Melansir Aleteia, Kardinal Kevin Farrell, camerlengo saat ini, lahir di Dublin, Irlandia dan menjadi warga negara Amerika Serikat setelah lama bertugas di sana. Farrell, mantan Uskup Dallas, diangkat sebagai camerlengo oleh Paus Fransiskus pada Februari 2019, menggantikan Kardinal Jean-Louis Tauran yang meninggal Juli 2018.
Kardinal Farrell memiliki kualifikasi memadai untuk jabatan camerlengo. Tidak seperti pemimpin gereja tinggi lainnya, ia memiliki gelar Master Administrasi Bisnis (MBA) dari Universitas Notre Dame, Indiana. Farrell dikenal sebagai pengambil keputusan dan organisator handal, serta fasih berbahasa Inggris dan Spanyol, dua bahasa utama di gereja global.
Paus Fransiskus juga memberi Kardinal Farrell tanggung jawab penting lainnya. Tahun 2023, Paus menunjuknya sebagai ketua pengadilan tertinggi Vatikan, sekaligus ketua Komisi Urusan Rahasia dan Komite Investasi Vatikan. Kardinal Farrell juga dipilih untuk mengawasi aset properti Tahta Suci dan administrasi Negara Vatikan.
Sebagai camerlengo aktif, Kardinal Farrell kini memastikan peralihan kepemimpinan berjalan lancar. Ia mengkoordinasi persiapan pemakaman Paus dan konklaf berikutnya. Selama masa berkabung sembilan hari (novemdiales), Farrell menjaga agar tradisi dan prosedur seremonial terpelihara. Konklaf biasanya dimulai 15 hingga 20 hari setelah kematian Paus, memberi waktu bagi kardinal dari seluruh dunia untuk tiba di Roma.