Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China, Rusia, dan Iran Gelar Latihan Gabungan Angkatan Laut

ilustrasi (Unsplash.com/Ian Yates)

Jakarta, IDN Times - Latihan gabungan angkatan laut China, Rusia dan Iran digelar di Teluk Oman. Pada Senin (11/3/2024), Beijing merilis video yang mengatakan bahwa latihan tersebut bertajuk "Marine Security Belt 2024."

Latihan akan melibatkan lebih dari 20 kapal, kapal pendukung dan kapal tempur serta helikopter angkatan laut dari ketiga negara. China mengirim kapal-kapal yang berpeluru kendali. Sedangkan kapal Rusia akan dipimpin kapal penjelajah Varyag.

1. Kelompok kapal Rusia telah tiba di pelabuhan Iran

Latihan gabungan dimulai pada Selasa, bertepatan dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut ketika Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial demi membela Palestina.

Dilansir Al Jazeera, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan akan melibatkan kapal perang dan penerbangan.

Rusia mengirim sekelompok kapal dari Armada Pasifik yang dipimpin kapal Varyag dan telah tiba di pelabuhan Chabahar Iran pada Senin.

"China akan mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali Urumqi, kapal fregat berpeluru kendali Linyi dan kapal pasokan komprehensif Dongpinghu untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut," kata Kementerian Pertahanan China.

2. Tujuan latihan untuk menjaga keselamatan aktivitas ekonomi maritim

Pada Maret tahun lalu, ketiga negara tersebut juga sudah pernah mengadakan latihan bersama. Latihan di lokasi yang sama dengan nama "Security Bond 2023."

"Bagian praktis dari latihan ini akan berlangsung di perairan Teluk Oman di Laut Arab," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari The Moscow Times.

"Tujuan utama dari manuver ini adalah untuk menjaga keselamatan aktivitas ekonomi maritim," tambahnya.

3. Meningkatkan perdagangan dan menghadapi terorisme serta pembajakan

ilustrasi kapal perang China (youtube.com/CCTV Video News Agency)

Juru bicara latihan gabungan Mostafa Tajaddini mengatakan, latihan dilakukan di perairan seluas 17 ribu kilometer persegi.

"Latihan itu juga bertujuan meningkatkan perdagangan, menghadapi pembajakan dan terorisme, mendukung kegiatan kemanusiaan dan pertukaran informasi di bidang penyelamatan," katanya dikutip dari Associated Press.

Iran meningkatkan kerja sama militer dengan China dan Rusia. Langkah itu merupakan respons terhadap ketegangan regional dengan Amerika Serikat (AS).

Selain tiga negara tersebut, negara lain yang terlibat sebagai pengamat latihan gabungan itu adalah Azerbaijan, Kazakhstan, Oman, Pakistan dan Afrika Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us