Donald Trump Tak Terima Kalah Hasil Survei dari Kamala Harris di Iowa

Jakarta, IDN Times - Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membantah hasil jajak pendapat yang menunjukkan dirinya tertinggal dari lawannya, Kamala Harris, di negara bagian Iowa. Survei yang dilakukan oleh lembaga Selzer untuk surat kabar Des Moines Register menunjukkan Harris unggul 47 persen berbanding 44 persen.
"Tidak ada presiden yang telah berbuat lebih banyak untuk petani dan negara bagian Iowa yang hebat dibanding Donald J. Trump. Bahkan, ini tidak bisa dibandingkan!" tulis Trump di platform Truth Social pada Minggu (3/11/2024), dikutip dari The Guardian.
Selzer dikenal sebagai lembaga survei terpercaya dengan rekam jejak baik di Iowa. Popularitas mereka meningkat pada 2008 ketika berhasil memprediksi kemenangan Barack Obama atas Hillary Clinton di Iowa. Lembaga ini mencatat pergeseran signifikan dukungan pemilih perempuan dan independen ke Harris.
1. Dua survei tunjukkan hasil bertolak belakang
Hasil survei Selzer sangat berbeda dengan jajak pendapat Emerson College yang dirilis pada hari yang sama. Survei Emerson College menunjukkan 53 persen pemilih mendukung Trump dan 43 persen memilih Harris. Sementara, 3 persen belum menentukan pilihan dan 1 persen berencana memilih kandidat lain.
Tim kampanye Trump langsung merespons dengan merilis memo dari kepala juru survei dan konsultan data utama mereka. Memo tersebut menyebut hasil jajak pendapat Des Moines Register tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Mereka menyatakan, hasil Emerson College lebih mencerminkan kondisi pemilih Iowa.
Trump sendiri mengkritik Ann Selzer, direktur lembaga survei tersebut, dengan menyatakan bahwa prediksinya tidak akurat di pemilihan sebelumnya. Sebelumnya, Trump memenangkan Iowa dalam dua pemilihan presiden terakhir dengan selisih lebih dari 8 poin persentase.
2. Pemilih perempuan lansia dukung Kamala Harris
Harris menunjukkan keunggulan dalam pemilihan awal di Iowa berkat dukungan kuat dari pemilih perempuan. Khususnya di kalangan perempuan berusia 65 tahun ke atas, Harris unggul dengan margin lebih dari dua berbanding satu dibanding Trump.
"Kelompok usia ini memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi dalam pemilihan. Mereka juga cenderung memilih lebih awal dalam jumlah yang signifikan," jelas Selzer.
Melansir dari The Telegraph, lebih dari 75 juta orang telah memberikan suara dalam pemilihan awal. Angka ini mewakili hampir setengah dari total suara yang tercatat pada pemilihan 2020.
Survei terbaru New York Times juga menunjukkan Harris unggul di empat dari tujuh negara bagian yang disurvei. Tim kampanye Trump menilai hasil survei ini dan Des Moines Register bertujuan menurunkan semangat pendukungnya.
3. Kedua kubu saling klaim kemenangan jelang pemilu
Gubernur North Dakota, Doug Burgum dari Partai Republik, yakin Trump akan menang di Iowa.
"Saya akan sangat terkejut jika hasil akhirnya mendekati survei tersebut," ujar Burgum.
Sebaliknya, Gubernur Maryland Wes Moore dari Partai Demokrat mendukung hasil jajak pendapat Des Moines Register.
"Kami melihat energi yang belum pernah ada sebelumnya, terutama di kalangan pemilih perempuan yang memahami dengan jelas apa yang dipertaruhkan dalam pemilihan ini," jelasnya.
Menjelang hari pemilihan, kedua kandidat terus mengintensifkan kampanye.
Melansir dari The Independent, Trump menggelar tiga kampanye dalam sehari di Georgia, Pennsylvania, dan Carolina Utara. Sementara Harris akan berkampanye di Michigan dengan dukungan penyanyi Lady Gaga dan pembawa acara Oprah Winfrey.
Trump menyatakan, periode keduanya akan penuh kejutan. Sementara tim kampanye Harris mencatat bahwa lawannya tampak kelelahan dalam kampanye terakhir.