Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gunung Mayon di Filipina Muntahkan Lahar, 14 Ribu Warga Dievakuasi

Ilustrasi Gunung Berapi Mayon di Filipina. (pexels.com/Chriz Luminario)

Jakarta, IDN Times - Gunung Berapi Mayon di Filipina menyemburkan lahar dan gas berbahaya. Pihak berwenang langsung mengungsikan sekitar 14 ribu warga yang berada di sekitar kawasan itu, Reuters melaporkan pada Selasa (13/6/2023). 

Peningkatan aktivitas vulkanik telah berlangsung selama beberapa bulan dan pada Minggu malam, gunung yang memiliki tinggi 2.462 meter tersebut mulai memuntahkan laharnya setelah gempa seismik dan ratusan peristiwa runtuhan batu.

Tingkat siaga tinggi pun diberlakukan, yakni ke tingkat siaga tiga pada sistem peringatan lima langkah. Ini berarti, keadaan gunung dalam keadaan tidak tenang dan letusan berbahaya mungkin terjadi dalam beberapa minggu, bahkan kemungkinan dalam beberapa hari ke depan.

1. Pemerintah bergegas mengevakuasi para warga

Menurut data Badan Bencana Filipina, para warga yang telah dievakuasi berlindung di sekolah dan pusat komunitas. 

Pihaknya juga mengimbau warga yang tinggal jauh dari gunung berapi untuk bersiap dievakuasi ke tempat penampungan darurat. Polisi juga dikerahkan untuk berjaga di pos pemeriksaan, guna mencegah warga yang telah diungsikan kembali lagi ke rumah mereka.

"Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, aktivitas vulkanik ini dapat bertahan selama beberapa bulan," kata Kepala Badan Vulkanologi dan Seismolog Filipina, Teresito Bacolcol, kepada radio lokal DZMM.

Bacolcol menambahkan, penduduk biasanya tinggal dalam radius 6 kilometer dari gunung berapi, harus tinggal di pusat-pusat evakuasi.

Penduduk tersebut adalah mereka yang telah tinggal dari generasi ke generasi di bawah kaki Gunung Berapi Mayon dan hidup dengan bertani. Mereka memilih menetap di kawasan tersebut karena tidak memiliki tempat untuk bernaung, kendati daerah tersebut telah ditetapkan sebagai zona terlarang.

2. Laporan terkini situasi di Gunung Berapi Mayon

Menurut laporan AP News, Aliran lahar menuruni selokan tenggara gunung berapi selama berjam-jam pada Minggu malam. Peristiwa tersebut pun menyebabkan orang-orang berbondong-bondong untuk keluar dari restoran dan bar di kawasan pejalan kaki tepi pantai Legazpi, ibu kota provinsi Albay timur, sekitar 14 kilometer dari Mayon.

Menurut Bacolcol, lahar panas terus mengalir menuruni lerengnya, tetapi tidak dapat dengan mudah dilihat orang-orang di bawah terik matahari. Situasi Mayon pun saat ini menimbulkan ketakutan, serta membawa penderitaan baru pada warga sekitar gunung itu.

3. Sekilas tentang Gunung Mayon di Filipina

Bendera Filipina. (Pexels.com/Krisia Vinzon)

Gunung Mayon merupakan gunung api paling aktif dari 24 gunung berapi di Filipina. Gunung ini juga memiliki bentuk yang nyaris menyerupai kerucut sempurna, yang menjadikannya sebagai daya tarik wisata.

Bahkan, saat gunung ini memuntahkan laharnya pada pekan lalu, kendati zona larangan bepergian telah diberlakukan, masih banyak orang-orang yang ke stasiun pengamatan guna menyaksikan aliran lahar yang berpijar terang di malam hari, kata Dorothy Colle, pejabat pariwisata provinsi setempat.

Gunung ini terakhir meletus pada 2018, yang menyebabkan puluhan ribu penduduk desa terpaksa diungsikan. Pada 1814, letusan dahsyat pernah terjadi di Gunung Mayon. Akibat dari bencana tersebut, aliran lahar dari gunung itu mengubur seluruh desa dan merenggut 1.200 korban jiwa.

Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, yakni tempat aktivitas vulkanik dan gempa bumi umumnya terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us