Inggris Pasok Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, pada Kamis (11/5/2023), mengatakan negaranya mulai memasok Ukraina, dengan rudal jarak jauh Storm Shadow. Pasokan itu membuat Inggris menjadi negara pertama yang mengirim rudal jarak jauh untuk Ukraina.
Keputusan tersebut mengikuti permintaan berulang kali dari Ukraina yang meminta diberikan rudal jarak jauh, tapi dukungan yang diberikan oleh Inggris dan sekutu lainnya seperti Amerika Serikat (AS) baru terbatas pada senjata jarak pendek.
1. Ukraina tidak akan menggunakan rudal untuk menyerang wilayah Rusia

Dilansir BBC, Wallace mengumumkan pengiriman rudal itu di parlemen, mengatakan senjata itu akan memberikan Ukraina kesempatan terbaik untuk mempertahankan diri.
"Rudal akan memungkinkan Ukraina untuk memukul mundur pasukan Rusia berdasarkan wilayah kedaulatan Ukraina," katanya.
Menteri Inggris itu mengatakan keputusan diambil setelah Rusia terus melancarkan serangan yang menargetkan infrastruktur sipil di Ukraina. Dia sebelumnya telah memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut dapat membuat Inggris menyumbangkan senjata yang lebih mampu.
"Semua ini tidak diperlukan seandainya Rusia tidak menginvasi," katanya.
Awal tahun ini, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dalam pertemuan Uni Eropa, mengatakan negaranya tidak akan menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target di wilayah Rusia.
"Jika kita bisa menyerang pada jarak hingga 300 kilometer, tentara Rusia tidak akan mampu memberikan pertahanan dan harus kalah. Ukraina siap memberikan jaminan apa pun bahwa senjata kamu tidak akan terlibat dalam serangan di wilayah Rusia," kata Reznikov.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan Rusia akan mengambil tanggapan militer yang tepat terhadap senjata Storm Shadow yang dipasok Inggris yang digunakan oleh pasukan Ukraina.
2. Rudal akan dipasang di pesawat rancangan Rusia

Dilansir Reuters, Storm Shadows, diproduksi oleh pembuat rudal Eropa MBDA. Rudal itu diluncurkan dari udara, dengan jangkauan lebih dari 250 km, dan dirancang untuk serangan terhadap target penting seperti bunker yang diperkeras.
Wallace mengatakan pasokan Storm Shadows dari Inggris akan cukup untuk memenuhi permintaan Ukraina saat ini. Dia mengatakan ada kemungkinan gelombang kedua pasokan rudal oleh kelompok negara-negara Eropa yang dipimpin Inggris, yang pekan lalu meminta perusahaan untuk menyatakan minat untuk memasok Ukraina dengan rudal dengan jangkauan hingga 300 km.
Wallace mengatakan salah satu tantangan utama penggunaan senjata itu, yaitu menemukan cara untuk memasukkan senjata rancangan Inggris-Prancis ke dalam pesawat rancangan Rusia yang digunakan oleh pasukan Ukraina.
Sidharth Kaushal, seorang peneliti kekuatan laut di Royal United Services Institute yang berbasis di London, mengatakan keputusan Inggris untuk memasok Storm Shadows memberikan Ukraina dua hal penting.
Kaushal mengatakan rudal itu akan membuat Ukraina dapat menjangkau lagi depot amunisi Rusia. Pasukan Rusia telah beradaptasi dengan pengenalan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS tahun lalu dengan memindahkannya dari jangkauan sekitar 70 km.
Kedua, dia mengatakan Storm Shadows dapat digunakan untuk menargetkan kapal-kapal Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol, yang menurutnya signifikan karena angkatan laut Rusia telah terlibat dalam melancarkan serangan di seluruh Ukraina.
3. Inggris merupakan pemasok senjata terbesar kedua untuk Ukraina

Setelah AS, Inggris merupakan negara kedua yang menjadi pemasok bantuan militer terbesar untuk Ukraina, dengan memberikan bantuan senilai 2,3 miliar pound sterling (Rp42,4 triliun) pada tahun lalu.
Inggris juga merupakan negara pertama yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina. Menjelang serangan Rusia, Inggris telah mengirm senjata anti-udara dan anti-tank pertama.
Pada awal tahun, Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempurnya ke Ukraina, janji yang diikuti oleh negara lain, termasuk AS dan Jerman. Pada bulan Februari, Inggris mengumumkan akan menjadi negara pertama yang mulai melatih pilot Ukraina dengan jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pada bulan Februari, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, mengatakan dia siap untuk mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina dan akan membuka proses penawaran untuk pengadaannya.
"Bersama-sama kita harus membantu Ukraina melindungi kota-kotanya dari bom Rusia dan drone Iran. Itulah mengapa Inggris akan menjadi negara pertama yang memberikan senjata jarak jauh kepada Ukraina," ujar Sunak.