Jerman akan Hapus Komponen 5G Buatan China

- Menteri Dalam Negeri Jerman akan menghapus komponen teknologi Huawei dan ZTE untuk jaringan inti 5G.
- Jerman ingin melindungi sistem saraf pusat dan komunikasi warga dari risiko keamanan, serta mengurangi ketergantungan sepihak.
- Pemerintah Jerman menekankan pentingnya infrastruktur telekomunikasi yang aman dan tangguh, serta kerja sama dengan produsen yang dapat dipercaya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan, negaranya berencana menghapus komponen teknologi telekomunikasi perusahaan China, Huawei dan ZTE. Ini khususnya untuk jaringan inti 5G.
Pada Kamis (11/7/2024), Faeser mengatakan rencana itu akan dimulai pada akhir tahun 2026. Komponen buatan Huawei dan ZTE selanjutnya akan dilarang.
Keputusan dibuat usai diskusi dengan operator jaringan 5G Jerman, Deutsche Telekom, Vodafone dan Telefonica. Selanjutnya perjanjian kerja sama dengan tiga perusahaan tersebut akan ditandatangani.
1. Keharusan mengurangi risiko keamanan

Jerman adalah negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara itu telah lama mempertimbangkan peran komponen teknologi buatan China dalam jaringan seluler 5Gnya.
Berlin akhirnya memutuskan untuk menghapus dan melarang komponen buatan pabrikan China tersebut.
"Dengan ini, kami melindungi sistem saraf pusat Jerman sebagai lokasi bisnis, dan kami melindungi komunikasi warga, perusahaan, dan negara," Kata Faeser, dikutip Euro News.
"Kita harus mengurangi risiko keamanan dan, tidak seperti masa lalu, menghindari ketergantungan sepihak," tambahnya.
2. Butuh infrastruktur yang tanggung di tengah kerentanan serangan siber
Dalam rencana yang diungkap oleh Jerman itu, pada akhir 2029, komponen-komponen 5G dari China juga harus dibersihkan dari jaringak akses, mencakup bagian fisik seperti jalur transmisi dan menara.
"Pemerintah Jerman menggarisbawahi pentingnya infrastruktur telekomunikasi yang aman dan tangguh, mengingat bahaya sabotase dan spionase," katanya, dikutip CNN.
"Untuk menghindari kerentanan dan ketergantungan kritis, produsen yang dapat dipercaya harus diandalkan," tambahnya.
Jerman telah lama berlarut-larut mempertimbangkan mengenai apa yang harus dilakukan dengan komponen Huawei dan ZTE dalam jaringan telekomunikasinya. Terlebih setelah Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia dan Jepang secara efektif melarang perusahaan tersebut membangun jaringan 5G mereka di tengah kekhawatiran spionase.
3. Beijing meminta pejabat Jerman bertindak tidak diskriminatif

Keputusan Berlin diperkirakan dapat memperburuk hubungan Jerman dan China. Pekan lalu, Jerman memblokir penjualan anak perusahaan Volkswagen ke perusahaan milik negara China, dengan alasan keamanan nasional.
Dilansir Deutsche Welle, Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, mempolitisasi ekonomi, komersial dan teknologi hanya akan mengganggu kerja sama.
Dia juga mengatakan, para pejabat Beijing berharap Berlin dapat menghormati fakta, mengambil keputusan yang tepat dan menyediakan pasar yang transparan serta tidak diskriminatif.
Huawei sendiri mengatakan, tidak ada bukti atau skenario spesifik bahwa teknologinya memiliki risiko keamanan siber.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pelanggan dan mitra secara konstruktif dan terbuka, mendorong peningkatan dan kemajuan keamanan siber, serta mendorong pembangunan jaringan seluler dan digitalisasi di Jerman," kata perusahaan.