Jerman Tangkap Wanita China atas Dugaan Spionase

- Jaksa Jerman menangkap wanita China atas dugaan spionase informasi mengenai senjata, menunjukkan kekhawatiran Eropa atas spionase China.
- Wanita tersebut bekerja di perusahaan logistik di Jerman Timur, diduga melapor kepada mata-mata China lainnya tentang pengangkutan peralatan militer dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan perusahaan senjata Jerman.
- Ketegangan Berlin-Beijing meningkat setelah Kanselir Olaf Scholz meluncurkan strategi untuk mengurangi risiko hubungan ekonomi dengan China sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik.
Jakarta, IDN Times - Jaksa Jerman, pada Selasa (1/10/2024), mengatakan telah menangkap seorang wanita China atas dugaan spionase informasi mengenai senjata. Penangkapan ini semakin menunjukkan kekhawatiran Eropa atas dugaan spionase China.
Wanita tersebut hanya diidentifikasi sebagai Yaqi X. Dia diduga melapor kepada mata-mata China lainnya Jian Guo, warga negara Jerman, yang bekerja di kantor anggota Parlemen Eropa Maximilian Krah dari partai Alternatif untuk Jerman (AFD).
1. Mengumpulkan informasi pengiriman peralatan militer

Jaksa mengatakan Yaqi X bekerja di sebuah perusahaan yang menyediakan layanan logistik, termasuk di Bandara Leipzig/Halle di Jerman timur.
"Wanita yang ditangkap pada Senin diduga kuat bertindak sebagai agen intelijen untuk dinas rahasia China," kata jaksa federal, dikutip dari Philippine Star.
Dia diduga menggunakan jabatannya untuk mengumpulkan informasi tentang pengangkutan peralatan militer dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan perusahaan senjata Jerman.
Informasi tersebut diberikan antara pertengahan 2023 dan Februari 2024, dia berulang kali mengirimkan informasi tentang penerbangan, kargo, dan penumpang di bandara kepada Jian.
Yaqi X telah dibawa ke hadapan hakim investigasi pengadilan, yang mengeluarkan surat perintah penangkapan dan memerintahkan penahanan. Rumah dan tempat kerjanya di Leipzig telah digeledah.
2. Komplotan telah ditangkap lebih dulu
Jian telah ditangkap pada April atas dugaan mata-mata saat masih bekerja untuk Krah. Dia diduga membocorkan informasi Parlemen Eropa kepada dinas intelijen China dan memata-matai tokoh oposisi negara komunis itu yang sedang berada di Jerman.
Majelis Uni Eropa telah mencantumkan Jian sebagai asisten terakreditasi Krah, yang telah ditangguhkan karena kasus ini. Krah mengatakan jaksa telah mengonfirmasi kepada pengacaranya bahwa dia bukan tersangka dalam penyelidikan.
Tuduhan yang melibatkan China merupakan salah satu dari serangkaian kontroversi yang menimpa AfD Jerman, termasuk klaim beberapa anggotanya memiliki hubungan dengan Rusia.
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser menyebut tuduhan terhadap Jian sangat serius dan mengatakan, jika terbukti benar itu adalah serangan terhadap demokrasi Eropa dari dalam.
3. Kekhawatiran spionase China

Jian tidak asing dengan intelijen Jerman. Dia dikabarkan telah menawarkan jasanya sebagai informan setidaknya satu dekade lalu, tapi ditolak karena dicurigai sebagai agen ganda China.
Kecemasan tentang dugaan mata-mata China telah meningkat di seluruh Eropa Barat baru-baru ini. Beijing telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan itu berasal dari pola pikir Perang Dingin dan dirancang untuk merusak suasana kerja sama antara China dan Eropa, dilansir dari Reuters.
Ketegangan Berlin dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir setelah Kanselir Olaf Scholz meluncurkan strategi untuk mengurangi risiko hubungan ekonomi dengan negara Asia itu, dengan menyebutnya sebagai mitra, pesaing, dan saingan sistemik.