Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemlu Tanggapi Wacana Trump Soal Relokasi Warga Gaza ke RI

ilustrasi Gaza (Unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara soal kabar Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump ingin merelokasi pengungsi Palestina di jalur Gaza ke Indonesia.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat menyebut, pemerintah sejauh ini belum mendapat informasi mengenai wacana tersebut.

“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” kata dia dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

1. Donald Trump pertimbangkan relokasi 2 juta warga Gaza ke Indonesia

Sebelumnya dikabarkan, Tim transisi Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump disebut sedang mempertimbangkan untuk merelokasi sementara sekitar dua juta penduduk Gaza. Relokasi itu dilakukan untuk membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang.

Indonesia disebut jadi salah satu negara tuan rumah sementara yang dipertimbangkan untuk pengungsi Gaza.

Berdasarkan laporan NBC, informasi tersebut dibocorkan oleh salah satu pejabat dari transisi Trump yang tak ingin disebutkan namanya. Disebutkan, wacana tersebut tidak realistis dan tidak jelas berapa banyak pihak di pemerintahan Trump yang benar mempertimbangkannya dengan serius.

Hingga saat ini, sejumlah negara masih menolak gagasan untuk menerima migran Palestina, karena tidak ingin dianggap terlibat dalam krisis pengungsi lainnya. Ada juga ketakutan besar dialami banyak warga Palestina yakni Israel tidak akan mengizinkan mereka yang direlokasi ke negara lain untuk kembali ke Jalur Gaza.

2. Utusan Trump berencana sambangi Gaza

ilustrasi situasi Gaza (unsplash.com/Emad El Byed)

NBC pun melaporkan, utusan Trump untuk Timur Tengah yang baru, Steve Witkoff, sedang mempertimbangkan kunjungan ke Gaza. Mengingat, kesepakatan gencatan senjata baru saja dimulai.

Dengan berkunjung langsung ke Gaza sebenarnya bisa melihat secara langsung dinamika yang terjadi di lapangan. Ia beranggapan, tidak bisa mempercayai sepenuhnya perjanjian yang dibuat Israel begitu saja.

"Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya," kata pejabat transisi tersebut.

Pejabat transisi Trump ini pun menyebut, di balik rencana Witkoff mempertahankan gencatan senjata, sebenarnya kesepakatan antara Palestina dan Israel masih terbilang rapuh. 

"Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, bukan hanya dari pihak Hamas, dari sayap kanan pihak Israel, yang benar-benar terdorong untuk meledakkan seluruh kesepakatan ini," kata pejabat transisi tersebut.

“Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan terjadi pemberontakan," tambah dia.

3. Menlu tegaskan diplomasi Indonesia untuk Palestina tak pernah surut

Menlu Sugiono dalam ASEAN Foreign Ministers Retreat (AMM Retreat) di Langkawi, Malaysia, Minggu (19/1/2025)/dok Kemenlu.

Perjuangan Indonesia untuk membela Palestina tidak akan pernah surut. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam pidatonya di Pernyataan Pers Tahunan Menlu.

"Diplomasi Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina tidak akan pernah ditinggalkan. Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mendukung UNRWA," kata Sugiono di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (10/1/2025).

Konflik di Palestina telah merenggut lebih dari 45 ribu nyawa, sebanyak 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Infrastruktur vital seperti rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan, hancur, memaksa jutaan orang meninggalkan tempat tinggalnya.

"Hingga saat ini, Indonesia konsisten mengirim bantuan kemanusiaan, termasuk melalui UNRWA, yang memiliki peran vital dalam memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina," ujar Sugiono.

Sugiono juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian.

"Apabila diputuskan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa, Indonesia juga siap mengirim UN Peacekeepers," jelas Sugiono.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us