Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala Dinas Rahasia AS Dituntut Mundur: Dianggap Gagal Lindungi Trump

Kepala Dinas Rahasia AS, Kimberly Cheatle. (x.com/@SecretService)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS), Kimberly Cheatle, didesak untuk mengundurkan diri setelah insiden penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump pada acara kampanyenya di Pennsylvania.

Trump terluka di telinga kanan akibat tembakan tersebut. Sementara seorang mantan kepala pemadam kebakaran, Corey Comperatore, tewas dan dua orang lainnya terluka.

Penembak yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks (20) berhasil mendekati Trump dalam jarak sekitar 135 meter sebelum melepas tembakan. Insiden ini mengungkapkan kelemahan serius dalam pengamanan acara dan memicu serangkaian penyelidikan serta kritik tajam terhadap Dinas Rahasia AS.

1. Cheatle akan menghadap parlemen AS

Menanggapi insiden tersebut, administrasi Biden telah mengarahkan peninjauan independen terhadap keamanan di acara Trump. Sementara itu, Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri juga telah membuka tiga penyelidikan terkait kasus ini.

Cheatle dijadwalkan akan bersaksi di depan anggota parlemen pada Senin (22/7/2024). Dilansir Associated Press, Ketua Komite Pengawasan DPR, James Comer, menyatakan bahwa Cheatle harus siap menghadapi sekitar enam jam sidang dengan ratusan pertanyaan yang harus dia jawab di depan rakyat AS yang mengawasi.

Dalam pengakuan yang mengejutkan, Dinas Rahasia juga mengakui telah menolak beberapa permintaan tim kampanye Trump untuk menambah keamanan di acaranya. Menanggapi kritik, Cheatle menyatakan penembakan itu tidak dapat diterima dan mengakui bahwa tanggung jawab ada pada dirinya.

2. Desakan terhadap Cheatle untuk mundur

Insiden ini memicu gelombang tuntutan pengunduran diri terhadap Cheatle dari berbagai pihak. Pemimpin Minoritas Senat, Mitch McConnell dan Ketua DPR AS, Mike Johnson yang keduanya dari Partai Republik, telah menyerukan pengunduran diri Cheatle.

Dilansir dari WION, Anggota Kongres Demokrat Brendan Boyle juga bergabung dalam seruan pengunduran diri Cheatle. Ia menjadi pemimpin Demokrat pertama yang melakukannya.

"Saya tidak memiliki kepercayaan pada kepemimpinan Dinas Rahasia jika Direktur Cheatle memilih untuk tetap pada posisinya," tegas Boyle.

Eric Trump, putra mantan presiden, dalam wawancara dengan Fox News menyebut insiden tersebut benar-benar memalukan dan juga menuntut pengunduran diri Cheatle.

"Administrasi Biden telah gagal melindungi mantan presiden sekaligus calon presiden, sehingga Trump tertembak di telinga. Lebih buruk lagi, tidak ada yang bertanggung jawab atas insiden ini, dan Cheatle masih mempertahankan jabatannya. Hal ini menunjukkan betapa buruk dan tidak kompetennya administrasi ini," kecam Eric Trump.

3. Latar belakang Cheatle

Cheatle diangkat oleh Presiden Biden pada Agustus 2022 untuk memimpin badan tersebut. Ia memiliki pengalaman 27 tahun di Dinas Rahasia sebelum meninggalkan agensi pada 2021 untuk bekerja di PepsiCo.

Sebagai perempuan kedua yang memimpin Dinas Rahasia, Cheatle berupaya meningkatkan keberagaman perekrutan, terutama untuk wanita. Saat ini, wanita hanya menyumbang sekitar 24 persen dari staf Dinas Rahasia AS. Namun, upaya tersebut kini dipertanyakan seiring munculnya kritik tajam dan pertanyaan tentang apakah Cheatle menurunkan standar perekrutan.

Insiden ini menambah serangkaian masalah yang dihadapi Dinas Rahasia, termasuk skandal prostitusi sebelum kunjungan Presiden Obama ke Kolombia pada 2012 dan insiden penyusup di Gedung Putih pada 2014.

Meskipun menghadapi tekanan besar, wakil sekretaris sementara Keamanan Dalam Negeri, Kristie Canegallo, menyatakan bahwa departemen masih memiliki keyakinan penuh pada Cheatle.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us