Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisruh Visa Haji Furoda Tak Terbit, Menlu: Tanyakan ke Arab Saudi

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Visa haji terakhir 2025 diterbitkan Saudi pada 26 MeiRibuan calon jemaah haji asal Indonesia terancam tidak bisa menunaikan ibadah haji tahun ini karena Saudi tak mengeluarkan visa furoda.
  • Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda bagi calon jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk membenahi layanan haji.
  • Otoritas Saudi memperketat pengamanan dan pembatasan visa demi kenyamanan calon jemaah saat ibadah haji tahun 2025.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Sugiono angkat bicara soal visa furoda yang tidak diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi pada ibadah haji 2025. Sugiono menyebut harus ditanyakan kepada otoritas Saudi mengapa mereka sama sekali tak menerbitkan visa furoda dalam ibadah haji tahun ini. 

"(Visa haji furoda) itu harus ditanyakan ke Pemerintah Saudi. Dia yang keluarin visanya. Visa haji itu semuanya dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," ujar Sugiono di Jakarta pada Sabtu (31/5/2025). 

Meski begitu, kata menteri dari Partai Gerindra tersebut, pemerintah saat ini sedang melobi Arab Saudi. Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri, kata Sugiono sudah melakukan pembicaraan dengan otoritas Saudi. Namun, ia tak menjelaskan apa isi pembicaraan yang sudah dilakukan dengan Saudi. 

Ribuan calon jemaah haji asal Indonesia yang menggunakan visa haji furoda terancam tidak bisa menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Sebab, hingga batas terakhir penerbitan visa, Kerajaan Saudi tak juga mengeluarkan visa furoda. Visa haji furoda yang dikenal sebagai visa mujamalah merupakan jalur undangan yang diurus langsung oleh travel dan tidak masuk dalam kuota nasional.

1. Saudi tidak terbitkan visa furoda bagi calon jemaah haji dari seluruh dunia

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan anggota tim pengawas haji DPR RI, Abdul Wachid saat berada di Arab Saudi. (Dokumentasi DPR RI)

Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengatakan, Pemerintah Arab Saudi tidak hanya menerbitkan visa haji furoda bagi calon jemaah haji asal Indonesia saja. Kebijakan itu juga berlaku bagi calon jemaah haji dari seluruh dunia. 

Ia mengatakan, visa haji furoda tidak diterbitkan pada 2025 lantaran Saudi ingin membenahi layanan haji.

"Yang saya dengar langsung dari sini (Saudi), itu (visa) furoda memang tidak keluar hanya bagi calon jemaah Indonesia. Tetapi, juga bagi semua negara yang memberangkatkan jemaah haji. Jadi gak ada, gak ada satu pun," ujar Abdul kepada media, Sabtu (31/5/2025). 

Haji dengan visa furoda bersifat non-kuota sehingga tidak ada jumlah pasti yang diberikan setiap tahunnya. Calon jemaah baru bisa berangkat bila visa dan tiket pesawat diterbitkan.

Abdul mengatakan, pihak tim pengawas haji dan Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kemenag RI telah berkomunikasi dengan Duta Besar Saudi untuk Indonesia selama satu bulan terakhir. Tetapi, selama ini Dubes Saudi tak pernah memberikan kepastian mengenai visa haji furoda. Dia menyerahkan kuota haji furoda sesuai kebijakan pihak Kerajaan Saudi. 

"Jadi memang Raja tidak mengeluarkan (untuk jemaah) seluruh dunia. Jadi ya bagaimana kami sekarang membantu, wong yang punya kewenangan di sini, dan itu dinyatakan memang seluruh dunia Beliau tidak keluarkan visa," tutur dia. 

2. Saudi perketat penerbitan visa agar ibadah haji lebih nyaman

Jemaah haji saat menunaikan tawaf di Masjidil Haram. (Media Center Haji)

Lebih lanjut, Abdul mengatakan, pembatasan pengeluarkan visa bagi calon jemaah haji dilakukan oleh otoritas Saudi demi kenyamanan calon jemaah saat ibadah haji. Selain itu, otoritas Saudi juga memperketat pengamanan bagi calon jemaah yang masuk ke Arab Saudi. 

"Kemenag sudah memberikan isyarat dan menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi tahun 2025, pelaksanaan haji akan diperketat. Alasannya untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah. Pengetatan itu di antaranya keluaran visa, termasuk yang kena (pembatasan) furoda itu," kata anggota parlemen dari Partai Gerindra ini.

Ia pun mengakui, saat berada di Saudi suasana ibadah haji tahun 2025 berbeda. Akses masuk ke Kota Makkah dijaga dengan sangat ketat. "Wah, ngeri. Pemeriksaan dari mulai Jeddah masuk ke Makkah, dari Madinah masuk Makkah sekarang itu bener-bener diperiksa bisa sampai tiga lapis," imbuhnya. 

3. DPR imbau travel segera kembalikan dana milik calon jemaah haji furoda

Suasana tenda-tenda jemaah haji di Mina, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Abdul juga mendorong pihak travel segera mengembalikan dana calon jemaah haji dengan visa furoda. Tanpa visa haji yang resmi, calon jemaah tidak akan bisa masuk ke Kota Makkah.

Furoda merupakan visa undangan yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi. Visa tersebut ditawarkan kepada masyarakat dalam jumlah terbatas. 

Abdul mengaku sudah berkomunikasi dengan teman-teman pengelola penyelenggara ibadah haji (PPIH) atau travel. Ia meminta kepada pihak travel untuk menjelaskan duduk perkara ibadah haji pada tahun 2025. 

"Saya memang sudah komunikasi dengan teman-teman asosiasi. Sudah lah, jemaah dikumpulkan, diberi tahu, dan meminta maaf. Karena ini kan kebijakannya di Arab Saudi, sedangkan travel gak bisa apa-apa," ujar Abdul.

Ia juga menyarankan kepada calon jemaah haji furoda untuk menunda ibadah haji ke tahun selanjutnya. Lalu, para calon jemaah haji bisa ikut kebijakan haji reguler atau haji plus. 

"Kalau mau nunggu tahun depan atau ikut haji plus sekalian. Atau haji reguler sekalian. Saran saya, uangnya dikembalikan secara utuh ya. Memang ini kerugian di travel nih, kasihan nih travel nih, benar-benar rugi besar," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us