Konflik Ukraina Memanas, Inggris-Jerman Sepakat Bikin Senjata Baru

- Inggris dan Jerman sepakat perjanjian pertahanan baru pada Rabu, yang mencakup rencana pengembangan senjata dan latihan militer bersama.
- Perjanjian tersebut meliputi komitmen untuk mengembangkan senjata baru, kolaborasi dalam pengembangan kendaraan bersenjata, pesawat tanpa awak, serta pabrik senjata baru.
- Konflik Rusia-Ukraina memanas dengan bantuan pasukan Korut kepada Rusia, meningkatkan ketegangan di Eropa dan mendapat dukungan dari Prancis serta NATO.
Jakarta, IDN Times – Inggris dan Jerman menyepakati sebuah perjanjian pertahanan baru pada Rabu (23/10/2024). Perjanjian bersejarah ini mencakup rencana pengembangan senjata baru dan rencana latihan militer bersama.
Rencana ini diumumkan di tengah menegangnya tensi antara Rusia dan Ukraina, terutama berkaitan dengan pengiriman pasukan Korea Utara (Korut) untuk membantuk Moskow dalam perang itu.
“Cukup prihatin dengan perkembangan tersebut, karena hal itu menggambarkan bagaimana konflik internasional semakin saling terkait, sehingga semakin sulit untuk diredakan,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman, Boris Pistorius, mengomentari situasi terkini, dilansir Reuters.
Adapun Menhan Inggris, John Healey dalam konferensi pers bersama, mengatakan tindakan Korut dan Rusia baru-baru ini adalah tanda putus asa sekaligus pertanda eskalasi yang semakin meningkat.
1. Upaya pengembangan senjata baru

Perjanjian yang disepakati pada Rabu mencakup komitmen untuk mengembangkan senjata baru yang memiliki jangkauan dan akurasi lebih besar daripada sistem rudal jarak jauh seperti Storm Shadow, yang telah diberikan Inggris kepada Ukraina.
Selain itu, kedua negara akan berkolaborasi dalam pengembangan kendaraan bersenjata dan pesawat tanpa awak berbasis darat. Keduanya juga akan bekerja untuk melengkapi helikopter Sea King Jerman dengan sistem rudal modern.
"Di dunia yang semakin berbahaya, sekutu adalah kekuatan strategis kita, dan kita harus berbuat lebih banyak bersama-sama," kata Healey.
Perusahaan Rheinmetall asal Jerman juga akan membuka pabrik baru yang disebut akan menciptakan 400 lapangan kerja baru. Perusahaan ini akan menjadi produsen laras senjata artileri pertama di Inggris selama satu dekade.
Dua negara ini juga berencana mengadakan latihan militer di sisi timur wilayah negara-negara anggota Pakta Organisasi Atlantik Utara (NATO).
2. Kesepakatan yang lebih luas antara dua negara

Pemerintahan yang kini dipegang oleh Partai Buruh Inggris berupaya mengatur ulang hubungan dengan Eropa dalam berbagai isu, termasuk pertahanan.
Partai Buruh telah menjanjikan kesepakatan keamanan dengan Jerman dalam waktu enam bulan setelah merebut kekuasaan pada Juli. Menhan Inggris dan Jerman mengatakan, kesepakatan bilateral yang lebih luas diharapkan akan disepakati pada awal 2025.
Healey mengatakan bahwa kolaborasi sebelumnya antara kedua negara di bidang pertahanan bersifat ad hoc. Adapun pakta yang disepakati pada Rabu merupakan perjanjian kerja sama pertahanan penuh pertama antara kedua negara.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Jerman akan sesekali menempatkan pesawat di Skotlandia untuk membantu melindungi Samudra Atlantik utara.
Pistorius mengatakan bahwa Prancis yang juga memiliki kesepakatan keamanan bilateral dengan Inggris dan Jerman mendukung kesepakatan baru tersebut.
3. Situasi yang semakin berbahaya di Ukraina

Konflik Rusia dan Ukraina yang tepat berada di sebelah timur negara anggota NATO tersebut telah memberikan ancaman tersendiri bagi mereka. Menyoroti kekhawatiran keamanan mereka, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta untuk menanggapi bukti bahwa Korut menyediakan pasukan bagi Rusia untuk terlibat dalam perang.
Dalam sebuah pernyataan, NATO telah mengonfirmasi adanya upaya pengiriman pasukan Korut ke Rusia baru-baru ini.
"Jika pasukan ini ditugaskan untuk bertempur di Ukraina, ini akan menandai peningkatan signifikan dalam dukungan Korut terhadap perang ilegal Rusia dan tanda lain dari kerugian signifikan Rusia di garis depan," kata Juru Bicara NATO, Farah Dakhlallah, dilansir France24.
Berita itu terus mencuat saat anggota parlemen Korea Selatan mengatakan jumlah pasukan Korut kini telah meningkat hingga tiga ribu. Adapun totalnya diperkirakan akan mencapai sekitar 10 ribu pasukan.