Menlu Sugiono Ajak Swasta Bangun Indonesia Saat Terima Delegasi EU-ABC

- Kolaborasi Indonesia-EU-ASEAN untuk kesejahteraan rakyat
- Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, bahas pentingnya kemitraan pemerintah-swasta antara Indonesia, ASEAN dan Uni Eropa
- Sugiono undang peran swasta mewujudkan prioritas pembangunan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menerima kunjungan European Union-ASEAN Business Council (EU-ABC). Dalam pertemuan tersebut, Sugiono membahas pentingnya kemitraan pemerintah-swasta yang lebih erat antara Indonesia, ASEAN dan Uni Eropa (UE).
Dalam kesempatan itu, Sugiono mengundang peran swasta mewujudkan berbagai prioritas pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memfasilitasi kerja sama hilirisasi, investasi, perdagangan, ketahanan energi dan pangan, serta pembangunan sumber daya manusia," kata Sugiono dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (6/2/2024).
1. Kerja sama Indonesia, Uni Eropa, dan ASEAN untuk kesejahteraan masyarakat

Selain itu, Sugiono juga menegaskan pentingnya kemitraan Indonesia, ASEAN dan Uni Eropa. Menurutnya, kerja sama yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Sugiono juga mengundang EU-ABC untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, investasi, dan bisnis, di Indonesia. Dia berharap lewat pertemuan tersebut, banyak pebisnis Uni Eropa berinvestasi di Indonesia yang merupakan pemimpin alami dan negara ASEAN terbesar.
2. FTA Uni Eropa-ASEAN belum terbentuk

Meski demikian, perjanjian perdagangan bebas (FTA) Uni Eropa dan ASEAN masih terus dibahas. Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Sujiro Seam, menuturkan FTA dengan ASEAN menjadi tujuan jangka panjang kedua organisasi.
Dikutip ANTARA, saat ini Uni Eropa akan menjadikan FTA dengan masing-masing negara ASEAN sebagai batu pijakan, sebelum perdagangan bebas kedua organisasi regional itu terbentuk.
"Kesepakatan tersebut adalah berdasarkan deklarasi bersama pemimpin ASEAN dan Uni Eropa yang disetujui 14 Desember 2022 saat konferensi tingkat tinggi di Brussels," kata Seam.
3. Presiden Prabowo menilai ASEAN tak kalah dari Uni Eropa

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Malaysia pekan lalu, Presiden RI Prabowo Subianto, mengatakan ASEAN bisa saja mengalahkan Uni Eropa jika bersatu.
"Kalau bersatu ASEAN itu, kalau tidak salah 600 juta penduduk lebih, tidak kalah dengan Uni Eropa, tidak kalah. Dan semua, seluruh dunia mengakui South East Asia as the region of growth," ucap Prabowo.
Dia melihat, dengan bersatu, suara ASEAN lebih didengar dan diperhitungkan oleh kekuatan yang jauh lebih besar. Karenanya, bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Prabowo mengajak negara-negara Asia lainnya untuk bersinergi dan bersatu.