Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Italia Takut Warga Pribumi Tergantikan oleh Migran 

Menteri Pertanian Italia Francesco Lollobrigida. (Twitter.com/Francesco Lollobrigida)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Italia Francesco Lollobrigida, pada Selasa (18/4/2023), menuai kontroversi dengan memperingatkan soal kemungkinan "penggantian etnis" orang Italia. Hal itu karena kekhawatiran atas tingginya kedatangan imigran dan rendahnya tingkat kelahiran.

Lollobrigida berasal dari partai sayap kanan yang sama dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni. Keduanya merupakan saudara ipar. Di masa lalu, Meloni juga pernah mengungkapkan hal yang sama.

1. Akui menggunakan kata yang keliru

Menteri Pertanian Italia Francesco Lollobrigida. (Twitter.com/Francesco Lollobrigida)

Lollobrigida mengungkapkan pernyataannya itu dalam kongres serikat pekerja di Roma, terkait rendahnya angka kelahiran.

"Kami tidak bisa menyerah pada gagasan penggantian etnis, orang Italia memiliki lebih sedikit anak, jadi mari kita gantikan mereka dengan orang lain. Itu bukan jalan yang harus ditempuh," kata Lollobrigida, menambahkan bahwa perlu dibangun sistem kesejahteraan untuk memungkinkan siapa pun bekerja dan berkeluarga, dilansir Anadolu Agency.

Komentar Lollobrigida dikritik secara luas oleh oposisi sayap kiri Italia. Elly Schlein, ketua Partai Demokrat, menyebut ungkapannya sebagai hal yang menjijikkan dan tidak dapat diterima.

Schlein mengatakan bahwa kata-kata menteri itu mengingatkan pada supremasi kulit putih dan di era 1930-an.

Sehari setelah komentarnya, Lollobrigida mengatakan bahwa dia tidak berubah pikiran, tapi mengakui dia menggunakan kata-kata yang salah. Dia mengaku tidak ingin berujar rasis. 

2. Meloni pernah gunakan ungkapan serupa

Perdana Menteri Giorgia Meloni. (Twitter.com/Giorgia Meloni)

Dilansir BBC, Meloni di masa lalu pernah membuat pernyataan serupa. Pada 2016, dia mengatakan bahwa "penggantian etnis" sedang berlangsung, ketika lebih dari 153 ribu imigran, kebanyakan dari Afrika, tiba di Italia.

Pada 2019, dia menuduh pemerintah saat itu berniat menghancurkan identitas Eropa dan Kristen dengan migrasi massal yang tidak terkendali.

Meloni juga pernah mengatakan bahwa organisasi yang bekerja dengan pengungsi mengabaikan warga asal Italia yang kelaparan di Venezuela, dan mendukung rencana untuk membawa orang yang berbeda identitasnya.

Ungkapan "pengganti etnis" dikaitkan dengan penggantian besar, teori konspirasi yang bependapat bahwa ada rencana rahasia untuk mengurangi populasi orang kulit putih melalui peningkatan imigrasi dan cara lain.

Pelaku penembakan 10 orang kulit hitam di sebuah toko kelontong Buffalo di Amerika Serikat diduga menulis sebuah dokumen yang mendukung teori tersebut.

Orang di balik pembantaian Christchurch 2019 di Selandia Baru menulis sebuah "manifesto" berjudul The Great Replacement, dan pembunuh massal Norwegia Anders Breivik diketahui juga mendukung teori tersebut.

3. Tingkat kelahiran Italia salah satu yang terendah

Bendera Italia. (Pexels.com/JÉSHOOTS)

Meloni selama kampanye berjanji untuk membantu orang Italia memiliki anak.

Terbaru, ia mengatakan bahwa pemerintah akan bertindak untuk meningkatkan angka kelahiran dengan menawarkan insentif untuk memiliki anak, termasuk fasilitas penitipan anak yang lebih baik dan kesempatan kerja bagi perempuan.

Sehari sebelum komentar Lollobrigida, badan statistik Uni Eropa Eurostat mengatakan, populasi Italia diproyeksikan akan menyusut lebih dari 8,8 juta pada 2100.

Italia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, dengan kurang dari 400 ribu kelahiran pada tahun lalu. Sejumlah besar kelahiran juga didaftarkan untuk orang Italia non-pribumi.

Itali juga menghadapi tingginya kedatangan imigran. Sepanjang tahun ini sudah ada sekitar 33 ribu migran yang tiba, jumlah itu berkali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 8.400 migran. Peningkatan itu membuat pemerintah Meloni mengumumkan keadaan darurat enam bulan pada minggu lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us