NATO Buka Markas Besar Angkatan Laut Baru di Rostock Jerman

Jakarta, IDN Times - Jerman meresmikan markas taktis angkatan laut (AL) multinasional baru untuk Laut Baltik pada Senin (21/10/2024).
Markas Besar Satuan Tugas Komando (CTF) Baltik akan memimpin operasi NATO selama konflik. Sementara, aliansi militer meningkatkan fokus pada wilayah tersebut di tengah ketegangan dengan Rusia.
"Pesan kami kepada mitra kami dan mereka yang mengancam perdamaian kita sederhana, Jerman teguh pada komitmennya," kata Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius.
"Markas besar akan memainkan peran penting dalam persiapan laporan situasi militer dan dalam menanggapi tantangan regional. Ini termasuk perlindungan kepentingan negara-negara anggota NATO terhadap tindakan agresif, terutama mengingat kedekatan Rusia," sambungnya, dikutip dari Reuters.
1. Sebanyak 11 negara telah mengerahkan personelnya
Menurut Kementerian Pertahanan Jerman, terdapat staf yang ada di Komando AL Rostock, yang telah bekerja sama dengan berbagai negara. Namun, di masa mendatang mereka akan melakukan tugas tambahan untuk NATO.
Pusat tersebut akan mencakup sekitar 120 staf Jerman dan hingga 60 staf internasional, serta dipimpin oleh seorang laksamana Jerman dan diawaki oleh staf dari 11 negara NATO lainnya. Negara tersebut terdiri dari Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Inggris, Italia, Latvia, Lithuania, Belanda, Polandia, dan Swedia.
Selain itu, pusat tersebut juga akan bertanggung jawab untuk merencanakan latihan gabungan dengan sekutu dan negara mitra.
Pendirian fasilitas tersebut menyoroti pentingnya Laut Baltik bagi NATO, setelah hubungan dengan Moskow memburuk menyusul perang Ukraina. Ini ditambah dengan adanya Armada Baltik Rusia yang bermarkas di dekat Kaliningrad.
Kaliningrad adalah daerah kantong Rusia di Laut Baltik, terisolasi dari daratan Rusia lainnya dan diapit antara Polandia dan Lithuania.
2. Pentingnya Laut Baltik bagi NATO
Mengamankan rute laut terbuka melalui Baltik menjadi semakin penting bagi NATO, sejak ekspansi ke arah timur menyusul berakhirnya Perang Dingin.
Runtuhnya Tirai Besi menyebabkan negara bekas Pakta Warsawa Polandia serta negara bekas Uni Soviet seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia bergabung dengan NATO. Baru-baru ini, setelah invasi Moskow ke Kiev, negara tetangga Nordik, Finlandia dan Swedia juga bergabung dengan aliansi tersebut, Deutsche Welle melaporkan.
Sebelumnya, peran utama NATO adalah memblokir pintu masuk barat ke Laut Baltik, guna mencegah Armada Baltik Soviet mencapai Laut Utara. Tujuannya adalah menghentikan kapal perang Moskow menyerang konvoi pasokan Amerika Serikat yang penting bagi pertahanan Eropa.
3. Kekhawatiran Jerman setelah pencaplokan Krimea oleh Rusia

Saat ini, NATO harus memastikan rute laut tetap terbuka. Sebab, jalur tersebut mungkin menjadi satu-satunya jalur pasokan ke negara-negara Baltik, jika koridor darat yang menghubungan mereka dengan Polandia terhalang akibat konflik dengan Rusia.
Hanya dua jalan raya dan satu jalur kereta api yang melintasi koridor selebar 65 km, Celah Suwalki, yang terjepit di antara daerah kantong Rusia Kaliningrad yang bersenjata lengkap di sebelah barat dan Belarus di sebelah timur.
Sebagai pemilik AL terbesar di kawasan tersebut, Berlin telah lama khawatir dengan kehadiran Moskow di Laut Baltik. Setelah Kremlin mencaplok Krimea pada 2014, Jerman membentuk aliansi angkatan laut barat yang berbatasan dengan Laut Baltik.