Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Negara-negara Arab Kecam Serangan Iran di Qatar

serangan rudal Iran terhadap Israel (x.com/@IRIran_Military)

Jakarta, IDN Times - Negara-negara Arab mengecam serangan rudal Iran yang menargetkan pangkalan Amerika Serikat (AS) di Al Udeid, Qatar. Tindakan tersebut dinilai melanggar hukum internasional dan kedaulatan Qatar.

Serangan itu merupakan pembalasan atas serangan AS terhadap beberapa fasilitas nuklir utama Iran sehari sebelumnya. Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan bahwa mereka berhasil mencegat serangan rudal tersebut, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

“Qatar mengecam keras serangan yang menargetkan Pangkalan Udara Al-Udeid oleh Garda Revolusi Iran. Kami menganggap ini sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Negara Qatar, wilayah udaranya, hukum internasional dan Piagam PBB,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari. Pihaknya menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan serangan militer dan kembali ke meja perundingan.

1. Serangan Iran terhadap Qatar tidak dapat diterima

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa serangan Iran terhadap Qatar tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.

"Kerajaan Arab Saudi menyatakan kecaman dan penolakannya dengan sekeras-kerasnya terhadap agresi yang dilancarkan oleh Iran terhadap negara sahabat Qatar, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik," demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Anadolu,

Otoritas Palestina (PA) turut mengecam serangan Iran terhadap Qatar, menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara tersebut. PA menyatakan solidaritasnya dengan Qatar dan rakyatnya, serta menegaskan kembali dukungannya terhadap negara teluk tersebut.

Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA) juga mengatakan bahwa serangan Iran merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

"UEA menyatakan penolakan terhadap setiap serangan yang mengancam keamanan dan keselamatan Qatar serta merusak keamanan dan stabilitas kawasan," kata UEA dalam pernyataannya.

Kecaman serupa juga datang dari Kuwait, Oman, Yaman, Bahrain, Irak dan Maroko.

2. Trump umumkan gencatan senjata Israel-Iran

Tak lama setelah serangan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata 'lengkap dan total' antara Israel dan Iran, yang diklaim akan mulai berlaku dalam beberapa jam ke depan.

“Dengan asumsi bahwa segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas berakhirnya Stamina, Keberanian, dan Intelijen, yang seharusnya disebut, ‘PERANG 12 HARI,'” kata Trump dalam pernyataan di media sosial.

Namun, Iran membantah adanya kesepakatan tersebut pada Selasa (24/6/2025).

“Seperti yang telah berulang kali dijelaskan oleh Iran: Israel melancarkan perang terhadap Iran, bukan sebaliknya. Sampai sekarang, TIDAK ada ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, di X.

Ia menambahkan bahwa Teheran tidak akan menghentikan serangannya selama Israel masih melanjutkan agresi terhadap rakyat Iran.

3. Ratusan orang tewas akibat konflik Israel-Iran

Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada 13 Juni tanpa adanya provokasi langsung. Para pejabat Israel mengklaim bahwa serangan itu merupakan tindakan pencegahan dan menargetkan program nuklir serta rudal Iran. Beberapa petinggi militer dan ilmuwan Iran tewas dalam gelombang pertama serangan Israel.

Teheran menyebut serangan-serangan itu melanggar Piagam PBB, dan menembakan ratusan rudal sebagai balasan.

Dilansir dari Al Jazeera, korban tewas di Iran mencapai lebih dari 400 orang, sementara 3.056 lainnya mengalami luka-luka. Di Israel, sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan Iran.

Sejauh ini, belum diketahui pasti kerusakan yang ditimbulkan terhadap program nuklir Iran. Teheran bersikeras bahwa pihaknya tidak berniat mengembangkan senjata nuklir, sementara Israel diyakini memiliki persenjataan nuklir yang tidak dirahasiakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us