Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Operasi Gabungan Burkina Faso-Niger Ringkus 100 Pemberontak

Ilustrasi penyerangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Angkatan bersenjata Burkina Faso berhasil meringkus sekitar 100 orang pemberontak dalam sebuah operasi gabungan dengan Niger. Operasi itu diselenggarakan antara 25 November hingga 9 Desember di zona perbatasan kedua negara.

Operasi gabungan tersebut melibatkan ratusan tentara yang dikerahkan di kedua sisi perbatasan. Mereka menangkap sekitar 20 tersangka, menyita senjata dan ratusan sepeda motor, serta menghancurkan sekitar 15 alat peledak rakitan, kata tentara Burkinabe dikutip dari Reuters, Selasa (14/12/2021).

1. Merupakan operasi tahap kedua

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Operasi yang diselenggarakan baru-baru ini merupakan tahap kedua dari operasi gabungan kedua negara itu yang disebut “Taanli” dan telah dimulai sejak bulan Juni.

Melansir France24, dalam sebuah pernyataan pada Senin disebut bahwa empat tentara Burkinabe tewas dalam serangan bom pinggir jalan di provinsi Komandjari.

Kedua belah pihak mengerahkan prajurit serta pesawat tempur dan pengintai selama operasi yang bermarkas di kota Tillaberi di Niger barat. Mereka juga telah membongkar dua pangkalan, satu di Kokoloukou di Niger barat dan satu lagi di Yeritagui di Burkina Faso timur.

2. Pemberontakan milisi ISIS dan Al Qaeda

-

Milisi yang terkait dengan Al Qaeda dan Islamic State (ISIS) melancarkan pemberontakan di Burkina Faso, Niger dan Mali dalam beberapa tahun terakhir. Pemberontakan itu telah menewaskan ribuan warga sipil dan menelantarkan sekitar dua juta orang.

Pemberontak juga telah membunuh banyak pihak kemanan, salah satunya pada serangan bulan lalu yang menewaskan setidaknya 53 orang di sebuah pos polisi Burkina Faso. Serangan tersebut merupakan yang terparah dan sejak saat itu juga pemberontakan semakin sering terjadi.

3. Burkina Faso umumkan kabinet baru

Presiden Burkino Faso, Roch Kabore (twitter.com/Roch KABORE)

Melansir Al Jazeera, presiden Burkina Faso, Roch Kabore, menunjuk Lassina Zerbo sebagai perdana menteri baru negara itu pada 10 Desember lalu. Penunjukkan itu dilakukan usai meningkatnya krisis keamanan yang menyebabkan rakyat turun ke jalan menuntut pengunduran dirinya dari jabatan presiden.

PM sebelumnya yaitu Christophe Dabire dipecat pada 8 Desember di tengah ketidakstabilan negara itu. Kabore telah menjanjikan tim yang lebih ketat yang akan fokus pada tantangan keamanan negara. 

Kabinet telah dikurangi menjadi 26 orang dimana sebelumnya terdiri dari 34 orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us