Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB: Sudan Termasuk Bencana Kemanusiaan Terburuk dalam Sejarah

ilustrasi (Pexels.com/Anthony Beck)

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Sudan yang dilanda perang hampir satu tahun menderita salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah. PBB pun mengecam komunitas internasional karena kurangnya mengambil tindakan.

Perang di Sudan mempertemukan tentara pemerintah yang dipimpin Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang dipimpin Mohamed Hamdan Daglo. Perang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan jutaan orang dilanda kekurangan pangan akut.

1. Satu anak meninggal setiap dua jam

ilustrasi (Twitter.com/IOM MENA)

Direktur operasi Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Edem Wosornu, mendesak komunitas internasional untuk segera melakukan tindakan untuk Sudan.

"Di Khartoum, Darfur, dan Kordofan, yang merupakan rumah bagi 90 persen orang yang menghadapi tingkat darurat kerawanan pangan akut, tidak ada jeda dari pertempuran sengit selama 340 hari," katanya pada Rabu (20/3/2024), dikutip dari Anadolu.

Wosornu juga menjelaskan bahwa di wilayah tertentu di Darfur, level kerawanan pangan penduduknya bisa mencapai bencana pada Mei nanti.

"Penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa satu anak meninggal setiap dua jam di kamp Zamzam di El Fasher, Darfur utara," katanya.

2. Dunia mengecewakan rakyat Sudan

Atas nama ketua OCHA Martin Griffiths, Wosornu mengatakan di Sudan terjadi parodi kemanusiaan karena kurangnya perhatian dan kelambanan internasional merespons bencana.

"Sederhananya, kita mengecewakan rakyat Sudan," katanya dikutip dari Barron's.

Julieta Valls Noyes, diplomat Amerika Serikat (AS) yang menangani pengungsi, mengatakan pihaknya memberi tambahan bantuan kemanusiaan senilai 47 juta dolar AS atau Rp736 miliar.

Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata selama Ramadan kali ini dan mendesak akses terhadap bantuan kemanusiaan.

"(Namun) saya menyesal melaporkan bahwa belum ada kemajuan besar di lapangan," kata Wosornu.

3. Mencegah bencana di Sudan dengan koordinasi dan diplomasi gabungan

Para pengungsi korban pertempuran di Sudan. (Twitter.com/UNHCR Sudan)

Lebih dari 18 juta rakyat Sudan menghadapi kerawanan pangan akut. Ini 10 juta lebih banyak dibanding tahun lalu. Sekitar 730 ribu anak-anak Sudan saat ini diyakini menderita kekurangan gizi parah.

Dilansir Al Jazeera, pekan lalu Griffiths memperingatkan DK PBB bahwa hampir 5 juta orang bisa mengalami kerawanan pangan parah di beberapa bagian Sudan dalam beberapa bulan mendatang.

"Jika kita ingin mencegah Sudan menjadi krisis kelaparan terbesar di dunia, upaya terkoordinasi dan diplomasi gabungan sangatlah mendesak dan kritis," kata Carl Skau, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB (WFP).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us