Penembakan Tragis di Montenegro, 10 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Seorang pria bersenjata bernama Aco Martinović menembak mati 10 orang, termasuk dua anak, setelah terlibat perkelahian di sebuah bar di kota Cetinje, Montenegro, pada Rabu (1/1/2025).
Dilansir The Guardian, pelaku menembak pemilik bar, anak-anaknya, dan beberapa korban lainnya sebelum melarikan diri. Ia akhirnya meninggal dunia akibat bunuh diri di tengah upaya pengejaran polisi.
1. Penembakan diawali perkelahian di bar

Penembakan ini bermula dari perkelahian di sebuah bar di Cetinje, kota kecil yang berjarak 18 mil dari Podgorica, ibu kota Montenegro.
Pelaku pulang ke rumah untuk mengambil senjata setelah berselisih dengan tamu lain di bar. Ia kembali ke lokasi sekitar pukul 17.30 waktu setempat dan langsung menembak empat orang.
Komisaris polisi Lazar Scepanovic mengatakan bahwa pelaku kemudian melanjutkan aksinya di tiga lokasi lain di sekitar kota.
“Dia mencoba mengambil nyawa empat orang lagi sebelum akhirnya melarikan diri,” ujar Scepanovic.
Kendaraan yang digunakan pelaku ditemukan di dekat lokasi penembakan.
Penembakan ini menewaskan beberapa anggota keluarga korban, termasuk anak-anak dari pemilik bar. Selain itu, empat orang lainnya mengalami luka serius dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
2. Perilaku pelaku tidak stabil
Pelaku dikenal memiliki riwayat yang tidak stabil dan pernah terlibat dalam beberapa kasus hukum.
Pada 2005, ia dijatuhi hukuman percobaan atas kasus kekerasan. Belakangan, ia juga mengajukan banding atas vonis terkait kepemilikan senjata ilegal. Media setempat melaporkan bahwa Martinović telah beberapa kali ditahan atas tuduhan serupa.
Menteri Dalam Negeri Montenegro, Danilo Saranovic, mengatakan bahwa pelaku akhirnya meninggal akibat luka di kepala.
“Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit setelah menembak dirinya sendiri,” kata Saranovic.
Pelaku sempat menargetkan anggota keluarganya sendiri di lokasi lain sebelum mengakhiri aksinya. Penembakan ini memicu kepanikan besar di Cetinje, dengan polisi meminta warga untuk tetap tenang dan berada di dalam rumah.
3. Tanggapan pemerintah Montenegro
Presiden Montenegro, Jakov Milatović, menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini.
“Alih-alih merayakan tahun baru, kami justru dirundung duka atas kehilangan nyawa-nya yang tidak bersalah,” kata dia.
Perdana Menteri Montenegro, Milojko Spajic, mengunjungi korban luka di rumah sakit dan menyatakan bahwa pemerintah akan mengadakan tiga hari berkabung nasional. Dia menyebut insiden ini sebagai tragedi yang menyentuh seluruh bangsa Montenegro.
“Semua tim kepolisian dikerahkan untuk menangani situasi ini,” ujarnya, dilansir dari BBC .
Montenegro dikenal sebagai negara dengan budaya kepemilikan senjata yang kuat. Dilansir Sky News, penembakan ini menjadi insiden kedua dalam tiga tahun terakhir di Cetinje, setelah tragedi serupa yang terjadi pada 2022 dan menewaskan 10 orang.