Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyelidikan Lanjut, Korsel Masih Tutup Bandara Muan

Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)
Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)
Intinya sih...
  • Pemerintah Korsel memperpanjang penutupan Bandara Internasional Muan hingga 14 Januari karena penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
  • Operasi pencarian korban di lokasi kecelakaan dihentikan karena hampir selesai, dan pemerintah menyatakan kemungkinan kecil akan ada penemuan tambahan berupa jenazah atau barang-barang pribadi.
  • Penyebab pasti jatuhnya pesawat Jeju Air masih belum diketahui, namun penyelidik telah menunjuk beberapa kemungkinan masalah seperti tabrakan dengan burung dan penghalang landasan pacu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (6/1/2025) mengatakan bahwa pihaknya akan memperpanjang penutupan Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, selama seminggu hingga 14 Januari.

Hal ini dikarenakan, masih berlanjutnya penyelidikan terkait kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang di dalamnya. Bandara tersebut seharusnya dibuka pada 7 Januari 2025.

Tim investigasi gabungan tengah meningkatkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut. Sebanyak dua penyidik Korsel akan berangkat pada 6 Januari ke Amerika Serikat (AS) dengan membawa perekam data penerbangan (FDR) untuk dianalisis bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS, The Straits Times melaporkan.

1. Operasi pencarian para korban telah selesai dilakukan

Pada Minggu (5/1/2025), para investigator mengumpulkan transkrip lengkap dari perekam suara kokpit (CVR) yang ditemukan dari reruntuhan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air. FDR dan CVR adalah dua kotak hitam yang berisi informasi penting tentang kecelakaan itu. 

Di hari yang sama, pihak berwenang mengakhiri operasi pencarian di lokasi jatuhnya pesawat Jeju Air karena proses pemulihan hampir berakhir. Operasi pencarian dilakukan selama seminggu terakhir untuk mengevakuasi para korban, sementara tim investigasi gabungan melakukan penyelidikan di tempat kejadian terkait penyebab kecelakaan.

"Badan pemadam kebakaran, polisi, dan tim forensik nasional menyelesaikan pencarian terakhir bagian ekor pesawat Jeju Air dan sekitarnya, yakni satu-satunya bagian yang masih utuh dari kecelakaan dan ledakan," kata para pejabat, dikutip dari Korea Herald.

Pihaknya mengatakan kecil kemungkinan akan ada penemuan tambahan berupa jenazah atau barang-barang pribadi.

2. Korsel akan memeriksa seluruh pesawat Boeing 737-800 yang ada di negaranya

Ilustrasi maskapai Jeju Air. (unsplash.com/Clark Gu)
Ilustrasi maskapai Jeju Air. (unsplash.com/Clark Gu)

Kementerian Transportasi Korsel memperpanjang masa pemeriksaan terhadap semua pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Jeju Air dan lima maskapai penerbangan lain di negara itu hingga 10 Januari, termasuk catatan perawatannya.

Penyelidik Korsel dan AS, termasuk dari produsen pesawat Boeing, telah menyisir lokasi kecelakaan di Muan sejak insiden mematikan itu terjadi.

Penyebab pasti jatuhnya pesawat Jeju Air masih belum diketahui. Namun, penyelidik telah menunjuk tabrakan dengan burung, roda pendaratan yang rusak, dan penghalang landasan pacu sebagai kemungkinan masalah.

3. Seluruh jenazah korban kecelakaan diserahkan kepada keluarga dan kerabat

Pesawat Jeju Air yang membawa 181 penumpang dan awak berangkat dari Bangkok, ibu kota Thailand, menuju Muan. Pesawat itu mengeluarkan panggilan mayday sebelum mendarat darurat dan menghantam penghalang berupa dinding beton, sebelum terbakar pada 29 Desember 2024.

Kecelakaan itu menewaskan semua penumpang, kecuali dua awak pesawat. Insiden itu adalah kecelakaan penerbangan paling mematikan yang pernah terjadi di Korea Selatan.

Penjabat Menteri Dalam Negeri Ko Ki-dong mengatakan pemerintah akan menyelesaikan penyerahan seluruh 179 jenazah korban kecelakaan kepada keluarga dan kerabat mereka pada 6 Januari.

Kembalinya mereka akan memungkinkan keluarga untuk menyelenggarakan pemakaman bagi orang yang mereka cintai setelah menunggu selama seminggu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us