PM Belanda Mark Rutte Terpilih sebagai Sekjen NATO

Jakarta, IDN Times - Duta Besar negara-negara aliansi NATO bertemu di markas besarnya di Brussels, Belgia pada Rabu (26/6/2024). Mereka memilih Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai pemimpin NATO per 1 Oktober 2024.
Satu-satunya pesaing Rutte, Presiden Rumania Klaus Iohannis, mengundurkan diri dari pencalonan tersebut.
Tahun lalu, Rutte telah menyatakan minatnya pada jabatan itu. Dia memperoleh dukungan awal dari anggota utama aliansi, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jerman.
1. Penunjukan formalitas Rutte

Dengan mundurnya Iohannis, maka penunjukan Rutte sebagai pemimpin NATO berikutnya adalah formalitas. Iohannis sendiri mundur karena gagal mendapatkan dukungan.
"Dewan Atlantik Utara memutuskan untuk menunjuk PM Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg," kata NATO, dikutip VOA News.
"Rutte akan menjalankan fungsinya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) mulai 1 Oktober 2024, ketika masa jabatan Stoltenberg berakhir setelah 10 tahun memimpin Aliansi," tambahnya.
Stoltenberg menyambut hangat terpilihnya Rutte sebagai penggantinya.
"Mark adalah seorang transatlantik sejati, pemimpin yang kuat, dan pembangun konsensus. Saya tahu saya akan menyerahkan NATO kepada pihak yang tepat," ujarnya.
2. Rutte sebut memimpin NATO bukan hal mudah
Rutte sendiri akan segera berakhir masa jabatannya sebagai PM Belanda. Dia mengucapkan terima kasih atas penunjukannya sebagai Sekjen NATO tersebut.
"Merupakan suatu kehormatan luar biasa untuk ditunjuk sebagai Sekjen NATO. Aliansi akan tetap menjadi landasan keamanan kolektif kita," katanya, dikutip CNN.
"Memimpin organisasi ini adalah tanggung jawab yang tidak saya anggap enteng," tambahnya.
Jabatan Sekjen adalah pegawai tertinggi di aliansi NATO. Orang yang memegang peran tersebut adalah ketua semua komite utama aliansi.
3. Hungaria dan Turki awalnya keberatan terhadap Rutte

Rutte akan mewarisi NATO yang berlomba untuk meningkatkan keamanannya sendiri, sekaligus mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengucapkan selamat kepada Rutte, yang disebutnya sebagai pemimpin yang berprinsip dan kuat, yang memiliki ketegasan dan visi.
Dilansir Associated Press, Sekjen NATO biasanya memimpin rapat dan sering kali memandu konsultasi yang rumit antara negara-negara anggota. Sekjen juga harus bisa bekerja berdasarkan konsensus dan memastikan keputusan dilaksanakan atas nama semua anggotanya.
Rutte awalnya memiliki kendala untuk mengamankan jabatan itu karena keberatan dari Hungaria dan Turki. Tapi Budapest mencabut keberatan tersebut awal bulan ini. Senada dengan hal itu, Ankara juga mencabut keberatannya pada April lalu.