Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Hungaria Akui Hasil Pemilu Parlemen di Georgia

PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban, pada Minggu (27/10/2024), mengakui hasil pemilu parlemen di Georgia meski dituding ada kecurangan. Ia juga mengucapkan selamat kepada PM Georgia Irakli Kobakhidze dan Partai Georgian Dream atas kemenangannya. 

Belakangan ini, hubungan Hungaria di bawah pimpinan Orban dengan Uni Eropa (UE) terus memanas. Pekan lalu, Orban menuding Brussels merencanakan kudeta di Hungaria dan akan memasang pemerintahan boneka. 

1. Orban mengadakan kunjungan ke Georgia

Dalam pernyataannya, Orban menyebut bahwa rakyat Georgia sudah memilih yang terbaik di negaranya. Pemerintah Hungaria pun mengumumkan rencana kunjungannya ke Tbilisi pada Senin (28/10/2024) usai pemilu parlemen di Georgia.

"Kunjungan ke Georgia ini akan segera dijadwalkan. Lawatan PM Orban ke Tbilisi ini atas ajakan dari pemerintah Georgia. Nantinya, PM Orban akan ditemani Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto, Menteri Ekonomi Marton Nagy, dan Menteri Keuangan Mihaly Varga," terangnya, dikutip Politico.

Menanggapi kunjungan Orban ke Georgia, diplomat senior mengatakan bahwa kunjungan ini bukan mewakili UE. Namun, lawatan ini adalah kehendaknya sendiri dan atas dasar hubungan bilateral Hungaria-Georgia. 

2. Hungaria siap meningkatkan hubungan dengan Georgia

Menlu Hungaria Peter Szijjarto mengungkapkan, Hungaria siap menguatkan hubungan diplomatik dengan Georgia. Ia menyebut hubungan kedua negara didasarkan pada penghormatan satu sama lain dan dukungan dalam integrasi Eropa. 

"Kami mengucapkan kemenangan Partai Georgian Dream yang berhasil mengamankan dan mempertahankan kepercayaan dari rakyat Georgia dalam pemilu parlemen. Bukan Brussels atau mayoritas liberal yang menang, tapi kedaulatan, dan fokus perdamaian, serta orientasi keluarga yang sesuai kepentingan nasional Georgia," ungkap Szijjarto, dilansir Agenda

Ia menambahkan, partai oposisi beraliran liberal telah kalah telak di Georgia. Ia pun mengkritisi partai oposisi yang kerap menuding pemilu berjalan tidak adil, turunnya demokrasi dan sebagainya. 

3. Uni Eropa minta klarifikasi tuduhan kecurangan dalam pemilu di Georgia

bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexandrelallemand)

Perwakilan Luar Negeri UE Josep Borrell menyerukan Komisi Pemilihan Pusat Georgia untuk menginvestigasi tuduhan kecurangan dan keanehan selama penyelenggaraan pemilu parlemen. 

"Dugaan kecurangan dan kenahan dalam pemilu di Georgia harus diklarifikasi dan diselesaikan. Langkah penting harus digerakkan untuk mengembalikan kepercayaan proses pemilu di Georgia. Dialog konstruktif dan inklusif harus diadakan oleh seluruh spektrum politik," ungkapnya, dikutip Euronews.

Sementara itu, misi pengawas yang dipimpin Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) menyebut pemilu berlangsung terkendali dan aman. Namun, mereka menemukan situasi yang tegang dan dugaan intimidasi, pemaksaan, dan jual-beli suara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us