Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Israel: Tidak Ada Tempat untuk Konsulat Palestina di Yerusalem

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett memegang bendera negara Israel (tengah). (Instagram.com/naftalibennett)

Jakarta, IDN Times – Israel menentang keras rencana Amerika Serikat (AS) untuk membuka konsulat Palestina di Yerusalam. Pernyataan itu diutarakan oleh Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, kepada Knesset atau parlemen Israel pada Senin malam.

“Pemerintah, di bawah kepemimpinan saya, telah berulang kali mengklarifikasi posisinya bahwa tidak ada tempat untuk konsulat Palestina di Yerusalem. Yerusalem adalah ibu kota negara Israel,” kata Bennett dikutip dari The Jerusalem Post.

Israel menentang keputusan tersebut karena diyakini memberi Otoritas Palestina (PA) pijakan di Yerusalem dan seolah meneguhkan klaim bahwa Yerusalem timur adalah ibu kota masa depan negara Palestina.

1. Pendirian konsulat jadi salah satu agenda Dubes AS di Israel

Ilustrasi Bendera Palestina (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Politikus Israel dan mantan Wali Kota Yerusalem, Nir Barkat, sempat menyampaikan pidato yang mengkritik Bennett tentang masalah konsulat Palestina di ibu kota. Barkat menuduh Bennett menjanjikan pemerintahan Joe Biden untuk membuka kembali konsulat Palestina, tetapi dia mengingkari janji tersebut.

“Dalam percakapan baru-baru ini dengan sejumlah anggota Kongres, saya secara eksplisit diberitahu bahwa Tom Nides, duta besar Amerika Serikat yang akan datang, telah memberi tahu mereka dan mengatakan bahwa Israel setuju untuk pembukaan konsulat Palestina dan kemudian menariknya kembali,” kata Barkat.

Barkat juga menuduh, Israel meminta Biden untuk membuka kembali konsulat setelah anggaran disetujui pada November, agar tidak mengganggu stabilitas pemerintah.

Sebagai informasi, mantan Presiden AS Donald Trump menutup konsulat tersebut pada 2019. Presiden Biden, hampir satu tahun masa kepresidenannya, berencana untuk membuka kembali konsulat Palestina dan berfungsi sebagai kedutaan de facto untuk Palestina.

2. AS disebut mempersiapkan pembangunan rencana membangun konsulat

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Lebih jauh, Barkat mengatakan bahwa Biden akan menyampaikan pengumuman terbuka untuk membuka konsulat dan pendanaan akan dimasukkan dalam anggaran kongres AS.

“Duta Besar Nides telah dipersiapkan untuk mempersiapkannya,” ucap Barkat.

Barkat kemudian mengklaim bahwa dia secara pribadi bekerja dengan Kongres dan kelompok non-pemerintah untuk menggagalkan pembukaan konsulat. Dia menambahkan, ada 26 senator yang mengajukan RUU penentangan dan 200 anggota kongres yang mengirim surat khusus ke Biden.

“Untuk meminta dia mengesampingkan rencana pembukaan konsulat,” kata Barkat.

“Bagaimana Anda berani membuat orang Amerika berpikir bahwa mereka dapat membagi Yerusalem? Itu akan memicu krisis diplomatik serius dengan AS,” ujar dia kepada Bennett.

3. Bennett sindir kompetisi internal Partai Likuid

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (Instagram.com/naftalibennett)

Karena Bennett terlanjur berjanji kepada AS, kata Barkat, maka Biden akan terus menagih komitmen Israel.

“Dia (Biden) akan terus menekan Israel untuk membuat konsesi itu, dan terus menguji kekuatan komitmen kami di Yerusalem,” tutur Barkat.  

Bennett menentang segala tuduhan terkait konsulat Palestina dan menyerang balik Barkat. Dia menuding Barkat sedang mencari panggung untuk menjadi pemimpin di Partai Likuid.

Bennett bahkan mengatakan, di balik serangan Barkat, ada seorang konsultan politik yang meminta dia mengunjungi Washington dan menarik perhatian pada isu yang sarat kontroversi, salah satunya pembangunan konsulat.

Dia juga mengingatkan supaya kompetisi internal di Partai Likuid tidak mengangkat konsulat Palestina sebagai isu.

“Itu tidak baik untuk Israel,” kata Bennett.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us