Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Selandia Baru Rencana Lakukan Kunjungan Perdana ke China 

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, berencana mengunjungi China dalam beberapa bulan mendatang, menyusul pertemuan Menteri Luar Negeri Selandia Baru dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Wellington pada Senin (18/3/2024).

Pertemuan tersebut menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi China ke Selandia Baru sejak 2017. Dalam pertemuan yang digambarkan sangat ramah dan bersahabat tersebut,  kedua pihak membahas berbagai topik mulai dari penguatan kerja sama ekonomi hingga isu perubahan iklim.

1. Menjadi kunjungan pertama PM Luxon ke China

Juru bicara perdana menteri mengatakan, Luxon telah diundang berkunjung ke China, begitu pula pimpinan China diundang ke Selandia Baru. Namun belum ada jadwal pasti. 

"Tidak ada yang dikonfirmasi," ujar juru bicara PM Luxon, dilansir dari Reuters.

Kunjungan Luxon nanti akan menjadi lawatan pertamanya ke China sejak terpilih menjadi PM pada Oktober 2023. Sementara itu, mantan PM Chris Hipkins pernah mengunjungi China pada pertengahan 2023.

2. Selandia Baru semakin kritis terhadap China

Selandia Baru selama ini dikenal memiliki hubungan yang bersahabat dengan China. Hal ini berlangsung meski negara Barat lainnya mengalami ketegangan dengan China.

Selandia Baru bahkan dianggap sebagai negara yang bersikap moderat dalam aliansi intelijen Five Eyes yang beranggotakan Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru sendiri.

Namun, belakangan sikap Selandia Baru mulai berubah. Negara ini kian berani menyuarakan keprihatinannya terhadap tindakan China yang dianggap meresahkan. Salah satunya adalah kekhawatiran Selandia Baru atas penandatanganan perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon baru-baru ini.

Menurut Selandia Baru, perjanjian tersebut tidak sejalan dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh negara-negara di kawasan Pasifik. Dalam kesepakatan itu, negara-negara Pasifik sepakat untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan pertahanan kawasan tanpa melibatkan negara mitra dari luar kawasan Pasifik.

3. China khawatir Selandia Baru terlibat pakta keamanan AUKUS

Dalam pertemuan antara kedua menteri luar negeri, China menyampaikan kekhawatirannya tentang kemungkinan Selandia Baru bergabung dalam pakta keamanan AUKUS, yaitu pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat yang dibentuk pada September 2021.

Meski China menyampaikan kekhawatiran, namun Menlu Peters menegaskan bahwa keterlibatan Selandia Baru dalam AUKUS tidak akan berdampak buruk pada hubungan perdagangan kedua negara. 

"Negara berhak menentukan kepentingan pertahanan atau keamanannya sendiri," ujar Peters.

Selain membahas AUKUS, Menlu Wang juga menyerukan agar kedua negara menciptakan kondisi yang lebih baik untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti pendidikan, pariwisata, dan program kepemudaan.

Ia bahkan mencontohkan sosok Rewi Alley, seorang warga Selandia Baru yang hidup di abad ke-20 dan menjadi anggota Partai Komunis China, sebagai simbol eratnya hubungan antarwarga kedua negara, dilansir dari Associated Press.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us