Prabowo Ingin Danantara Kerja Sama dengan Lembaga Investasi Thailand
- Prabowo ingin dorong kerja sama investasi antara Indonesia dan Thailand
- Memberi kesempatan investor Thailand masuk ke sektor energi Indonesia
- Kerja sama perdagangan Indonesia-Thailand sudah mencapai 18 miliar dolar AS
- Penandatanganan nota kesepahaman terkait kerja sama kesehatan juga disepakati
Bangkok, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Thailand, Paengtongtarn Shinawatra, di Government House, Bangkok, Thailand, Senin (19/5/2025). Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo ingin mendorong adanya kerja sama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan lembaga investasi Thailand.
"Meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia," ujar Prabowo.
1. Prabowo buka akses investor Thailand masuk ke Indonesia
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan membuka kesempatan investor Thailand untuk masuk ke Indonesia.
"Kami membuka kesempatan untuk entitas-entitas dari Thailand untuk berpartisipasi dalam sektor energi Indonesia, dan kami juga akan membuka kembali Indonesia-Thailand Energy Forum tahun ini," ucap dia.
2. Kerja sama perdagangan Thailand dan Indonesia sudah mencapai 18 miliar dolar Amerika
Prabowo menyampaikan, Indonesia dan Thailand sudah lama menjalin kerja sama perdagangan. Tercatat, total kerja sama perdagangan itu sudah mencapai 18 miliar dolar Amerika Serikat.
"Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan 18 miliar dolar Amerika Serikat, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi ini," kata dia.
3. Indonesia dan Thailand setuju ada kerja sama kesehatan
Pertemuan itu juga menyepakati ada penandatanganan nota kesepahamaan terkait kerja sama kesehatan.
"Baru saja kita menyaksikan tanda tangan MoU di bidang kesehatan untuk meningkatkan kerja sama kita, untuk sama-sama bisa meningkatkan kapasitas kita dan hal ini sangat penting menghadapi kemungkinan-kemungkinan pecahnya pandemik-pandemik baru," ujar dia.
