Prancis Bantah Azerbaijan soal Menjajah Kaledonia Baru

Jakarta, IDN Times - Prancis, pada Kamis (14/11/2024), membantah tuduhan Azerbaijan mengenai kolonialisme di Kaledonia Baru dan Pasifik Selatan. Baku menuding adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kriminalitas dalam pembubaran demonstran pro-kemerdekaan.
Pada Mei, Prancis menuding Azerbaijan menyebarkan hoaks di Kaledonia Baru untuk mendorong kerusuhan. Pemerintah setempat juga melihat adanya demonstran yang membawa bendera Azerbaijan dan menuduh Baku secara terbuka membela separatis.
1. Menteri Prancis batalkan kunjungan ke Baku
Menteri Lingkungan Prancis, Agnes Pannier-Runacher, akan membatalkan perjalannya ke Baku untuk menghadiri KTT COP29. Ia pun mengecam pernyataan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev terhadap Prancis dan Eropa.
"Pernyataan Presiden Aliyev di COP29 terhadap Prancis dan Eropa tidak dapat diterima. Azerbaijan menggunakan perlawanan terhadap perubahan iklim untuk agenda pribadinya yang tidak penting. Dengan ini, saya tidak akan pergi ke Baku pekan depan," tutur Pannier-Runacher, dilansir dari Le Monde.
Sementara itu, ia menambahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Michel Barnier akan bernegosiasi dan mengupayakan perlindungan planet dan penduduknya. Ia menyebut pentingnya ambisi dalam menerapkan Persetujuan Paris 2015.
Pannier-Runacher juga menggarisbawahi terkait situasi positif dalam COP29 dengan pengumuman target emisi baru dari Brasil dan Inggris.
2. Aliyev kritik Prancis dan Belanda yang masih mempertahankan teritori terluar

Sehari sebelumnya, Aliyev menyinggung Prancis dan Belanda yang masih mempertahankan teritori terluarnya. Ia pun mendukung teritori tersebut melawan neokolonialisme dan perubahan iklim yang mengancam kepulauannya dari kenaikan permukaan air laut.
"Teritori terluar Prancis dan Belanda, terutama di Karibia dan Pasifik adalah yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Suara dari komunitas mereka kerap ditekan dan dibungkam oleh rezim kolonialnya," tuturnya, dikutip dari Politico.
Ia pun menyebut teritori tersebut menjadi contoh bagaimana Prancis dan Belanda telah menyebabkan degradasi lingkungan di wilayahnya. Ia mencontohkan bagaimana Prancis menggunakan Prancis Polinesia dan Aljazair sebagai lokasi pengujian senjata nuklir.
Tak hanya itu, Presiden Azerbaijan itu juga mengkritisi Dewan Eropa dan Parlemen Eropa yang tidak mengecam Prancis dalam menangani situasi kemanusiaan di Kaledonia Baru. Ia menyebut Parlemen Eropa ikut bertanggung jawab atas pelanggaran HAM.
3. UE sebut Aliyev bermain-main dalam perannya di COP29

Delegasi Uni Eropa (UE) di Baku Jake Werksman mengatakan bahwa Azerbaijan sebagai tuan rumah KTT COP29 seharusnya menyerukan perjanjian baru terkait pendanaan dalam melawan perubahan iklim. Ia menyebut permintaan pendanaan ini terus meningkat terutama bagi negara berkembang.
Mengenai komentar Aliyev, ia menyebut bahwa COP29 seharusnya tidak membahas pada perselisihan politik Baku dengan Brussels dan Paris. Ia mengklaim COP29 harus dilangsungkan dengan bebas dan berfokus pada negosiasi dalam melawan perubahan iklim.
"Aliyev sebenarnya memiliki peran penting dan bertanggung jawab untuk memperbolehkan dan meningkatkan partisipasi secara inklusif. Mereka sudah bermain-main dengan perannya pekan ini dan kami memperkirakan mereka akan kembali bermain-main pekan depan," tuturnya.