Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Belarus Sebut Grup Wagner Akan Menetap di Negaranya

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengungkapkan pasukan PMC Wagner akan menetap di negaranya. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat (25/8/2023), setelah tewasnya pendiri Wagner, Yevgheny Prigozhin dalam kecelakaan pesawat di Rusia. 

Pada Juni lalu, Lukashenko sempat menjadi penengah antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Prigozhin setelah insiden kudeta singkat dari PMC Wagner. Keduanya sepakat berdamai dengan syarat Prigozhin harus mengasingkan diri ke Belarus bersama pasukannya. 

1. Lukashenko sebut Putin tidak rencanakan pembunuhan Prigozhin

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Lukashenko menyebut bahwa pasukan pembunuh bayaran Rusia, PMC Wagner akan tetap berada di negaranya. Namun, ia tidak menyebutkan dengan detail tujuan utama dan berapa lama pasukan Wagner akan menetap di Belarus.

"Wagner masih hidup dan Wagner akan menetap di Belarus. Ketangguhan pasukan PMC Wagner akan tetap hidup di bawah skema yang dibangun oleh pemimpinnya, Yevgheny Prigozhin," terangnya, dikutip Euronews.

Ia menambahkan bahwa ia tidak percaya adanya kabar bahwa Rusia yang memberikan perintah untuk membunuh Prigozhin. Ia pun tidak dapat mengatakan siapa pelaku di balik kecelakaan tersebut. 

"Saya tahu betul Vladimir Putin. Ia adalah seorang pemikir, ia pun sangat tenang. Saya tidak dapat membayangkan bahwa dia yang telah melakukan ini kepada Prigozhin. Kecelakaan pesawat tersebut sangat brutal dan amatir," ungkap Lukashenko. 

2. Prigozhin tidak pernah meminta perlindungan dari Lukashenko

Lukashenko menambahkan bahwa Prigozhin selama ini tidak pernah memintanya untuk menyediakan jaminan keamanan. 

"Apabila saya harus menjawab pertanyaan ini langsung. Saya akan mengatakan bahwa saya tidak seharusnya memberikan jaminan keamanan kepada Prigozhin. Ini poin pertama. Kedua, kami tidak pernah membicarakan masalah ini. Ketiga, saya tidak ingin mengingat bahwa kami pernah membicarakan keamanan untuk kedua kalinya," katanya. 

Ia menyebut bahwa terdapat dua masalah yang dibicarakan dalam negosiasi dengan Prigozhin, yakni pencabutan dakwaan kriminal kepada personel PMC Wagner dan ekstraksinya ke Belarus. 

"Apabila Anda takut terhadap sesuatu. Saya akan bicara dengan Presiden Putin dan kami akan membawamu ke Belarus. Kami akan jamin keamananmu di Belarus. Namun, Prigozhin tidak pernah memintanya kepada saya," terang Lukashenko, dikutip Belta.

3. Serangan Rusia ke Ukraina dari Belarus tidak direncanakan

Tank milik angkatan bersenjata Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Pada hari yang sama, Lukashenko mengaku bahwa serangan Rusia ke Ukraina yang dilancarkan melalui teritorinya adalah rencana yang tidak disangka-sangka. Ia menyebut Rusia awalnya hanya merencanakan latihan militer di Belarus. 

"Sesuai dalam rencana awal, Rusia hanya menjalankan latihan militer di teritori Belarus. Sedangkan masuknya tentara Rusia ke Ukraina dari terutori Belarus pada 23-24 Februari tahun lalu itu merupakan hal yang mengejutkan. Kami tidak bersalah karena tidak ada tentara Belarus yang terlibat," katanya. 

Dilaporkan The Kyiv Independent, ia menyebut bahwa Presiden Putin tidak menekan Belarus untuk bergabung dalam invasi skala besar Rusia ke Ukraina. Sedangkan kami akan mengirim tentara ke Ukraina hanya jika pasukan Ukraina masuk ke teritori Belarus. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us