Presiden Iran Peringatkan Israel: Jangan Macam-Macam dengan Kami

- Presiden Iran memperingatkan Israel agar tidak melanggar Teheran
- Hampir 200 rudal diluncurkan ke Israel sebagai balasan atas terbunuhnya pimpinan Hizbullah dan Hamas
- Peneliti menyatakan serangan Iran dapat memicu respons langsung dari Israel dan perang antara keduanya tak terhindarkan
Jakarta, IDN Times – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, memperingatkan Israel dalam sebuah pernyataan di media sosial X agar tak macam-macam dengan Teheran. Pernyataan itu disampaikan setelah Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel, Selasa (1/10/2024) malam.
”Beri tahu (Benjamin) Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun. Ini hanyalah sebagian kecil kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran,” katanya, dikutip dari akun X resmi Pezeshkian.
Ia mengatakan bahwa Iran selama ini berusaha menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan. Adapun tanggapan terbaru disebutnya untuk membela kepentingan Iran dan kawasan dari tindakan berbahaya Israel.
1. Iran siap berperang dengan Israel
Dilaporkan, hampir 200 rudal diluncurkan pada Selasa malam. Televisi pemerintah Iran mengatakan, 80 persen rudal yang diluncurkan ke Israel mengenai sasarannya. Serangan itu disebut sebagai balasan atas terbunuhnya pimpinan Hizbullah dan Hamas baru-baru ini menurut Al Jazeera.
Dilansir Reuters, serangan pada Selasa malam dilakukan dengan mengerahkan rudal hipersonik Fattah milik Iran. Rudal ini pertama kali digunakan dalam menyerang Israel.
Pemimpin tetringgi Iran, Ayatollah Khamenei di X juga mengunggah gambar ilustrasi roket yang dimiliki Iran. Seraya menuliskan sebuah caption bahwa kemenangan akan diraih oleh Iran.
”Kemenangan dari Tuhan dan kami hampir menaklukkan (Israel),” katanya.
Teheran juga memperingatkan Israel bahwa serangan yang jauh lebih besar akan dilakukan jika Tel Aviv sampai melancarkan serangan balasan.
2. Israel siap membalas serangan Iran

Israel bersumpah untuk memberikan respons menyakitkan terhadap Iran atas serangan itu. Hagari mengatakan serangan itu akan memiliki konsekuensi, seperti yang dikatakan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
"Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, musuh mana pun yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang menyakitkan," kata Danon dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan beberapa menteri lainnya bertemu di sebuah bunker dekat Yerusalem, tempat kabinet keamanan akan segera bersidang.
3. Serangan yang sudah diduga sebelumnya

Omar Rahman, seorang peneliti di Middle East Council on Global Affairs, mengatakan serangan rudal Iran terhadap Israel sudah diduga akan terjadi. Serangan ini adalah tindakan balasan agar Iran kembali mendapatkan kredibilitasnya setelah proksinya diserang oleh Israel beberapa pekan terakhir.
Namun, serangan tersebut kini dapat memicu respons langsung dari Israel.
“Bagi Netanyahu, perang semacam itu adalah cara untuk membentuk kembali peruntungan politiknya dan menebus kesalahannya setelah 7 Oktober," katanya, dilansir Al Jazeera.
Rahman menambahkan, meskipun Iran telah mencoba menghindarinya, Iran mau tak mau akan berperang dengan Israel.
Sementara itu, tak lama setelah serangan diluncurkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, berbicara setelah Iran menembakkan rudal balistiknya ke Israel, mengutuk apa yang disebutnya eskalasi demi eskalasi yang terjadi.
"Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata," katanya, dilansir Reuters.